Daftar Isi
PT Indointernet Tbk. (EDGE) atau biasa disebut Indonet, mengumumkan bahwa anggota dewan komisaris, yakni Otto Toto Sugiri mengundurkan diri. Surat pengunduran diri tersebut, diterima pihak Indonet pada 18 Desember 2023, kemarin.
Otto Toto Jual Semua Saham EDGE Sebelum Mundur
Namun sebelum mengundurkan diri, Otto Toto atau "Bill Gates-nya Indonesia" ini disebut telah menjual saham EDGE. Diketahui, Toto melepaskan semua kepemilikan sahamnya di PT Indointernet Tbk (EDGE), sebanyak 334,49 juta saham (16,56%) atau senilai Rp1,16 triliun, pada 15 Desember 2023.
Toto menjual saham EDGE di harga Rp3.496 per saham, seperti yang diinformasikan dalam keterangan resmi oleh Karla Winata selaku Corporate Affair Director EDGE.
Setelah menjualnya, Toto tidak lagi memiliki satu pun saham EDGE. Sehingga Toto juga tidak lagi terdaftar sebagai pemegang saham EDGE di atas 5%.
Diketahui, Otto Toto memang menggenggam sebesar 16,56% saham EDGE, per 30 November 2023. Namun, yang tercatat sebagai pengendali adalah Digital Edge (Hong Kong) Ltd. dengan kepemilikan saham sebesar 59,1%.
Perseroan pun menerima permohonan, dan mematuhi ketentuan pengunduran diri tersebut, yang diatur dalam POJK Nomor 33/POJK.04/2014, tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, seperti yang dikatakan oleh Donauly Elena Situmorang, selaku Corporate Secretary EDGE.
Profil Otto Toto Sugiri yang Dijuluki Bill Gates RI
Otto Toto Sugiri merupakan pria berkewarganegaraan Indonesia, yang lahir pada 23 September 1953. Ia dikenal sebagai Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk (DCII), emiten penyedia data centre.
Mengapa Otto Toto dijuluki Bill Gates Indonesia? Karena, ia dikenal sebagai pengusaha di bidang pusat data di Indonesia. Di industri teknologi pun, Otto Toto sangat piawai dan banyak berkontribusi.
Alasan lain mengapa ia dijuluki Bill Gates Indonesia adalah karena Otto Toto Sugiri menduduki posisi strategis, yakni sebagai Presiden Direktur (Presdir) di PT DCI Indonesia Tbk atau DCII. Di perusahaan tersebut ia memiliki 29,9 persen saham DCII.
Selain itu, sejak DCII listing pada 29 Desember 2020 lalu, sahamnya terus terbang hingga ribuan persen, mulai dari Rp420 di awal, sampai menjadi Rp39.500 per lembar saham. Bahkan, saham DCII juga pernah menjadi saham termahal di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan harga Rp60.300 per lembar saham.
Perjalanan Singkat Pendidikan dan Karir Otto Toto Sugiri
- 1980: Memperoleh gelar Master di jurusan Computer Engineering di Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen German University.
- 1983: Mengawali karir sebagai IT General Manager PT Bank Bali. Dirinya dan tim bertugas membangun perangkat lunak (software) untuk membantu komputerisasi perbankan
- 1989: Menjabat Direktur PT Sigma Cipta Caraka, sampai pada tahun 2010 sekaligus mendirikan PT Indointernet Tbk (EDGE) dan Bali Camp (di bawah PT Sigma Cipta Caraka). Otto Toto juga dibantu oleh lima rekan kerjanya dari Bank Bali.
- 2010: Sigma mulai diincar emiten pelat merah dan akhirnya diakui oleh PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk (TLKM). Akuisisi dilakukan melalui TelkomMetra dan sekarang namanya berubah menjadi Telkomsigma
- 2012: Mulai bergabung menjadi Komisaris DCII
- 2016: Menjabat sebagai Presiden Direktur DCII sampai sekarang.
Masuk Daftar 50 Orang Terkaya RI 2022 Versi Forbes
Meski namanya jarang terdengar, Otto Toto ternyata masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2022, versi Forbes. Dilansir dari cnbcindonesia, saat ini harta kekayaan Otto Toto, sebesar US$2,6 miliar atau setara dengan Rp40,55 triliun.
Pendiri Organisasi dan Influencer
Tidak sampai di situ, Otto Toto Sugiri juga ternyata mendirikan sebuah organisasi, sekaligus menjadi Cloud Influencer se-Asia Pasifik, seperti dilansir dari situs resmi FDS.
Lalu, pada bulan Mei 2020, ia juga ditunjuk sebagai salah satu influencer dari Top 50 Pemengaruh (Influencer) Pusat Data dan Cloud, dari seluruh Asia Pasifik oleh Data Economy.