Daftar Isi
"Telah lama, ku menunggu dirimu!" Siapa nih dari Kawan Visto, yang sudah menunggu CUAN hadir kembali, karena disuspensi Bursa Efek Indonesia (BEI)? Bagaimana kabarnya ya?
Tenang! Karena akhirnya, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), sudah dibuka kembali oleh BEI, mulai perdagangan sesi I, 16 Januari 2024 di pasar reguler dan pasar tunai.
CUAN Kena Suspensi BEI Sejak 19 Desember 2023
Saham CUAN sendiri dikenakan suspensi oleh BEI, sejak 19 Desember 2023. Sehingga saham dari emiten milik Prajogo Pangestu tersebut, terpaksa tidak bisa ditransaksikan sementara.
Penyebab dari suspensi tersebut adalah karena terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan, pada saham CUAN.
Diketahui, saham CUAN pernah meroket bahkan hingga 6.000% pada tahun lalu, tepatnya mulai akhir Oktober 2023. CUAN bahkan sempat ATH di harga Rp13.750 per lembar saham, sebelum disuspensi.
Sehingga BEI melakukan pemeriksaan terkait peningkatan harga yang fantastis tersebut, dan akhirnya disuspensi.
Tidak hanya itu, setelah saham CUAN dibuka kembali, BEI juga memasukkan saham CUAN sebagai efek yang bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus. Di mana pemantauan tersebut mulai berlaku efektif, pada 16 Januari 2024.
CUAN masuk dalam kriteria 10, yang artinya adalah saham tersebut dikenakan penghentian sementara perdagangan efek, selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
CUAN Dibuka Langsung ARB Disaat 3 Emiten Prajogo Rontok
Saham CUAN baru dibuka hari ini, pemegang saham langsung disambut dengan penurunan pada perdagangan sesi I, disaat tiga emiten milik Prajogo Pangestu juga berguguran, yakni BREN, TPIA, dan BRPT.
Harga saham CUAN terpantau berada di level Rp12.100 per lembar saham, dan langsung menyentuh batas ARB. Selain itu, tiga emiten yang sebelumnya selalu mencetak penguatan selama 2023, kini kompak loyo di awal 2024 berdasarkan data dari BEI.
Diketahui, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), kompak ambles lebih dari 40% sejak penutupan perdagangan tahun 2023. Mereka juga sempat Auto Reject Bawah (ARB), lalu anjlok hingga 20%.
Dari tiga emiten, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), menjadi saham dengan koreksi terkecil yakni anjlok 25%, dari sesi terakhir perdagangan 2023.