Daftar Isi
Gedung perkantoran mewah di Jakarta kok, lift-nya sering macet? Belum lama ini, lift gedung Pakuwon Tower Kota Kasablanka (Kokas) memang kerap bermasalah. Di mana ada belasan pekerja terjebak di dalam lift sampai 2,5 jam.
Kira-kira, siapa sih pemilik gedung Pakuwon Tower Jakarta? Mengapa gedung mewah, yang seharusnya memiliki perawatan mumpuni, bisa cepat rusak?
Lift Pakuwon Tower Kokas Jakarta Sering Macet
Bukan kali pertama, lift Pakuwon Tower Kokas Jakarta Selatan, memang sering mengalami kendala. Seperti yang dikatakan Agustinus selaku Manajer Gedung, belum lama ini setidaknya sudah ada tiga lift yang macet (lantai 5, 27, dan 47), secara bersamaan.
Di dalam lift tersebut juga terdapat pekerja, di mana lift satu mengangkut 9 orang, lift kedua 3 orang, dan lift ketiga satu orang. Meski tidak memakan korban jiwa, namun para pekerja di gedung 40 lantai lebih tersebut mengalami trauma, sampai dibawa ke rumah sakit.
Lift Pakuwon Tower Kokas Macet Saat Jam Pulang Kantor
Masalah lift macet tersebut, diketahui terjadi pada pukul 18.45 WIB, artinya terjadi ketika jam pulang kantor. Saat itu, pihak gedung juga belum mengetahui ada tiga unit lift yang sedang eror.
Saat kejadian, beberapa orang juga mendengar dentuman dari gedung tersebut, dan pihak gedung langsung mengarah ke TKP lalu memastikan kondisi lift. Evakuasi dilakukan juga secara manual, karena kendala lift macet terjadi di tengah jalur.
Setelah itu, pihak gedung juga tetap menyatakan bahwa Pakuwon Tower masih tetap dibuka. Namun, beberapa lift mungkin tidak bisa dijalankan untuk dilakukan maintenance, dan penyelidikan.
Dari kejadian tersebut, polisi pun akhirnya ikut turun tangan, untuk menyelidiki masalah lift rusak di Pakuwon Tower Kokas. Karena, hal tersebut bisa berpeluang besar memakan korban kembali, jika tidak segera diusut dan diperbaiki.
Dari viralnya kasus tersebut, ternyata banyak yang penasaran terkait pemilik dari Pakuwon Tower Jakarta. Nah, ternyata pemiliknya adalah Alexander Tedja, yang merupakan konglomerat asal Indonesia.
Tidak hanya memiliki gedung Pakuwon Tower jakarta, Alexander Tedja juga disebut sebagai pemilik dari Tunjungan Plaza, Surabaya yang pernah kebakaran beberapa waktu lalu.
Profil Alexander Tedja Pemilik Pakuwon Group
Alexander Tedja merupakan orang yang sering disebut-sebut, sebagai konglomerat Indonesia, yang memiliki banyak bisnis mal dan properti di Indonesia. Bahkan, ia juga sering dijuluki Raja Mal di Indonesia.
Dilansir dari cnbcindonesia, pria kelahiran Medan, 22 September 1945 ini, memiliki pengalaman tidak hanya sebagai pengusaha, tapi juga pernah merambah ke dunia perfilman dan perbioskopan melalui PT ISAE FILM sejak 1972, PT Pan Asiatic Film Sejak 1991 serta PT Menara Mitra Cinema Corp sejak 1977.
Nah, di bidang usaha properti, Alexander Tedja merupakan pemilik PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Perusahaan ini didirikan Alexander Tedja pada tahun 1982, lalu IPO tahun 1989 dan dikenal dengan sebagai perusahaan pengembangan mixed-use.
Di mana perusahaan ini menggabungkan kondominium, hotel, mal dan perkantoran di Jakarta dan Surabaya.
Perjalanan Bisnis Properti Alexander Tedja
- 1982: Perusahaan asal Medan yakni PT Pakuwon Jati berdiri tahun 1982, dan mengawali bisnis properti dengan mengembangkan mal pertama dan terbesar di Surabaya, yakni Tunjungan Plaza I
- 1982 - 1998: Alexander Tedja menjabat sebagai Presiden Direktur.
- 1986: Tunjungan Plaza I Surabaya mulai beroperasi
- 1998: Alexander Tedja menjabat sebagai Presiden Komisaris Pakuwon Jati
- 1989: PT Pakuwon Jati melakukan Initial Public Offering (IPO) tepatnya pada 9 Oktober 1989
- 2021: Emiten PWON membukukan pendapatan bersih mencapai Rp5,71 triliun (naik 43,7 persen) dari tahun sebelumnya.
- 2022: Alexander Tedja memiliki kekayaan US$1,2 miliar (Rp17,22 triliun), dan menjadi orang terkaya ke-27 di Indonesia, dan orang terkaya ke-2.324 di dunia.
Profil Pakuwon Group
Pakuwon Tower Jakarta sendiri, merupakan bagian dari mal Kota Kasablanka atau biasa disebut kokas, dengan istilah superblok. Di mana superblok ini, bisa dibilang memiliki skala besar yang mengintegrasikan beberapa pusat bisnis, mulai dari perbelanjaan, perkantoran, apartemen, dan juga hotel.
Tidak hanya Kokas, Pakuwon Group juga mengembangkan superblok lainnya, seperti Gandaria City hingga Blok M Plaza. Selain di Jakarta, Pakuwon Group juga mengembangkan superblok yang berbasis Jawa Barat, Jawa Tengah, Surabaya, dan Jawa Timur.
Sampai di tahun 2022, Pakuwon Group ini sudah memiliki beberapa bisnis properti, mulai dari:
- 10 Pusat Perbelanjaan
- 6 Gedung Perkantoran
- 6 Hotel
- 2 Apartemen
- 23 Kondominium
- 2 Kota Kecil (Township)
- Bank Tanah hingga 462,5 hektar
Siapa nih, yang pernah punya pengalaman terjebak di lift yang macet? Semoga, kita tetap dilindungi dimanapun kita berada ya! Terlepas dari kasus lift macet, mal Kokas terlihat tidak pernah sepi dari pengunjung.
Apakah, hal ini menjadi kabar baik dari emiten PWON sendiri? Tentu saja kamu harus tetap melihat dari berbagai sisi, terutama dari kondisi finansial perusahaan ya!
Kalau tertarik untuk beli saham PWON atau saham lainnya di bidang properti, kamu bisa langsung beli melalui platform aplikasi InvestasiKu kok!