KEUANGAN
 

Apa Itu Settlement? Jantungnya Kelancaran Transaksi Pembayaran

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 28 May 2025 - Reviewed by Lia Andani.

 

Sekarang ini, siapa sih yang tidak melakukan transfer bank sebagai metode pembayaran untuk berbagai keperluan? Ditambah lagi, setiap bank sudah punya aplikasi m-banking yang dapat diunduh lewat android maupun iPhone. 

Nah, istilah settlement ini mengacu pada tahap penyelesaian akhir dari sebuah transaksi pembayaran. Nantinya, settlement ini memastikan dana atau aset berpindah tangan dari pihak pembayar kepada pihak penerima secara tuntas dan sah. 

Maka dari itu, settlement melibatkan serangkaian langkah kompleks supaya terjamin keamanan, efisiensi, dan kepastian dalam setiap transaksi.

Yuk, simak apa itu garis besar dari istilah settlement!

 

Apa Itu Settlement?

Ibarat kata, transaksi pembayaran adalah sebuah perjalanan, maka settlement menjadi garis finish-nya. Yap, settlement adalah proses penyelesaian dari sebuah transaksi pembayaran.

Proses settlement ini menjadi kewajiban finansial antara 2 pihak yang harus terpenuhi. Jadi, tidak hanya pihak pengirim transaksi finansial saja. 

Settlement mencakup verifikasi transaksi, perhitungan nilai akhir, pertukaran informasi antar lembaga keuangan, dan akhirnya, pemindahan dana atau aset yang sebenarnya.

Proses ini melibatkan berbagai pihak. Mulai dari bank sentral, bank komersial, lembaga kliring, dan sistem pembayaran itu sendiri. 

Kompleksitas settlement memang bervariasi, bergantung pada jenis transaksi, nilai transaksi, dan yurisdiksi tempat transaksi tersebut terjadi.

 

Baca Juga: ROA (Return of Assets) - Pengertian, Fungsi, Rumus, Kelebihan, dan Faktor Pengaruhnya

Fungsi Settlement dalam Ekosistem Pembayaran

Keberadaan settlement yang efisien dan andal menjadi fondasi bagi sistem pembayaran yang sehat. Maka dari itu, berikut ini beberapa fungsi settlement dalam ekosistem pembayaran terutama transaksi m-banking

 

1. Kepastian dan Finalitas

Settlement memastikan bahwa transaksi pembayaran bersifat final dan tidak dapat dibatalkan. 

FYI, dalam kasus tertentu seperti penipuan transaksi settlement ini bisa dibatalkan. Jadi, memberikan kepastian hukum bagi kedua belah pihak yang terlibat.

 

2. Pengurangan Risiko

Proses settlement itu terstruktur. Jadi nantinya akan meminimalisir berbagai risiko. 

Mulai dari risiko kredit terutama ketika pihak pembayar gagal membayar, risiko likuiditas yakni saat pihak yang berutang tidak memiliki dana yang cukup saat jatuh tempo, dan risiko operasional seperti kesalahan dalam pemrosesan transaksi.

 

3. Efisiensi Ekonomi

Sistem settlement yang efisien mempercepat perputaran dana dalam perekonomian. Dengan transaksi yang diselesaikan dengan cepat, bisnis dapat mengelola arus kas dengan lebih baik dan investasi dapat dilakukan lebih lanjut.

 

4. Integritas Sistem Keuangan

Settlement yang aman dan andal menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan secara keseluruhan. Kegagalan dalam proses settlement dapat menimbulkan ketidakstabilan dan bahkan krisis keuangan.

 

5. Dukungan untuk Inovasi

Sistem settlement yang modern dan fleksibel menjadi landasan bagi inovasi dalam layanan pembayaran. 

Kemampuan untuk menyelesaikan transaksi dengan cepat dan aman memungkinkan munculnya berbagai metode pembayaran baru dan layanan keuangan digital.

 

Baca Juga: Enterprise Value - Pengertian, Fungsi, dan Faktor Pengaruhnya

 

Bagaimana Settlement Bekerja? 

Meskipun detailnya dapat bervariasi, proses settlement umumnya melibatkan beberapa langkah utama, yakni:

 

1. Inisiasi Transaksi

Proses dimulai ketika pihak pembayar melakukan pembayaran melalui berbagai metode. Misalnya seperti transfer bank, kartu kredit/debit, atau dompet digital.

 

2. Otorisasi

Lembaga keuangan pembayar memverifikasi ketersediaan dana atau batas kredit pembayar dan mengotorisasi transaksi.

 

3. Kliring

Informasi transaksi dikumpulkan dan dipertukarkan antara lembaga keuangan pembayar dan penerima. 

Lembaga kliring sering kali berperan sebagai perantara untuk memfasilitasi proses ini, terutama untuk transaksi antar bank.

Contoh lembaga kliring adalah PT KPEI. 

 

4. Perhitungan Posisi Bersih (Netting)

Dalam sistem kliring, kewajiban dan tagihan antar peserta dihitung secara agregat. 

Ini mengurangi jumlah dana yang perlu ditransfer secara fisik, meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko.

 

5. Penyelesaian Akhir (Final Settlement)

Dana atau aset dipindahkan secara efektif dari rekening pembayar ke rekening penerima. 

Proses ini biasanya terjadi melalui sistem pembayaran yang dioperasikan oleh bank sentral atau lembaga keuangan lainnya.

 

6. Konfirmasi

Kedua belah pihak menerima konfirmasi bahwa transaksi telah berhasil diselesaikan.

 

Baca Juga: Saham PRDA - Profil, Kinerja Keuangan, Riwayat Dividen, dan Prospek Bisnisnya

 

Jenis-Jenis Settlement Berdasarkan Waktu dan Metode

Jika berdasarkan waktu dan metode, settlement dapat terbagi menjadi

Berdasarkan Waktu:

  • Real-Time Gross Settlement (RTGS)

Setiap transaksi diproses dan diselesaikan secara individual dan terus-menerus sepanjang hari operasional. Biasanya digunakan untuk transaksi bernilai besar dan mendesak.

  • Net Settlement

Transaksi dikumpulkan selama periode waktu tertentu. Misalnya, harian atau batch.

Jadi, hanya posisi bersih antar peserta yang diselesaikan pada akhir periode tersebut. Lebih efisien untuk transaksi dengan volume tinggi dan nilai relatif kecil.

 

Berdasarkan Metode

  • Settlement Tunai (Cash Settlement)

Penyelesaian dilakukan melalui transfer dana tunai atau setara tunai.

  • Settlement Non-Tunai (Non-Cash Settlement)

Penyelesaian dilakukan melalui transfer elektronik, pemindahan aset keuangan, atau mekanisme lain tanpa melibatkan uang tunai fisik.

  • Settlement Fisik (Physical Settlement)

Dalam konteks pasar keuangan, settlement dapat melibatkan penyerahan fisik aset yang diperdagangkan, seperti obligasi atau komoditas.

 

Baca Juga: BEI Terapkan Aturan Baru Perdagangan Saham & Penanganan Krisis Pasar, Apa Saja yang Berubah?

 

Pentingnya Settlement di Era Digital

Di era digital dengan maraknya transaksi online dan pembayaran non-tunai, peran settlement menjadi semakin krusial. Beberapa contoh realistis yang menggambarkan pentingnya settlement saat ini meliputi:

 

1. E-commerce

Ketika kamu berbelanja online dan melakukan pembayaran melalui transfer bank atau dompet digital, proses settlement memastikan bahwa dana benar-benar diterima oleh penjual dan pesananmu dapat diproses. 

Tanpa settlement yang andal, transaksi e-commerce tidak akan mungkin terjadi apalagi dalam skala besar.

 

2. Pembayaran QRIS

Saat Anda membayar menggunakan QRIS di merchant, sistem settlement di belakang layar memastikan bahwa dana dari rekening bank atau dompet digital Anda berpindah ke rekening merchant dengan cepat dan aman. 

Proses ini melibatkan berbagai pihak. Mulai dari penyedia layanan pembayaran, bank, hingga lembaga switching.

 

3. Transfer Antar Bank

Ketika Anda melakukan transfer dana dari satu bank ke bank lain, sistem settlement antar bank memastikan bahwa dana tersebut benar-benar sampai ke rekening penerima. 

Di Indonesia, sistem seperti BI-FAST meningkatkan kecepatan dan efisiensi settlement untuk transfer antar bank.

 

4. Pembayaran Tagihan Otomatis

Layanan pembayaran tagihan bulanan secara otomatis. Misalnya tagihan listrik atau internet pasti akan sangat bergantung pada sistem settlement. 

Maka dari itu, sistem ini harus akurat dan tepat waktu untuk memastikan pembayaran berhasil dan layanan tetap aktif.

 

5. Transaksi di Pasar Modal

Dalam perdagangan saham atau obligasi, settlement memastikan bahwa kepemilikan aset berpindah dari penjual ke pembeli dan dana yang sesuai diterima oleh penjual. 

Proses settlement yang efisien dan aman sangat penting untuk menjaga likuiditas dan integritas pasar modal.

 

Mau Berinvestasi dengan Tahap Settlement yang Mudah?

Nah, itulah penjelasan tentang apa itu tahapan settlement dalam proses transaksi pembayaran, terutama ketika kamu sedang berbelanja di e-commerce

Ketika hendak berinvestasi pun, kamu tetap akan sampai ke tahap settlement ini, sekalipun menggunakan aplikasi. 

Salah satu aplikasi investasi dengan tahapan settlement baik adalah InvestasiKu. Baik itu saham, reksa dana, maupun obligasi, pasti prosesnya mudah dan canggih. 

Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik. 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO