Dalam dunia bisnis, defisit keuangan adalah ancaman yang serius yang muncul ketika pengeluaran melebihi pemasukan. Ini dapat mengancam usaha dalam segala skala, dari yang kecil hingga besar.
Defisit dalam bisnis kecil bisa sangat mengancam karena bisa mengakibatkan kegagalan usaha. Jadi, bagaimana cara menghadapinya dan apa penyebab umum dari masalah defisit ini? Simak penjelasannya di bawah ini!
Apa Itu Defisit
Defisit adalah situasi di mana pengeluaran melebihi pemasukan, berkebalikan dengan surplus. Istilah ini berlaku tidak hanya dalam organisasi dan perusahaan, tetapi juga dalam konteks ekonomi negara.
Negara, sebagai sebuah organisasi besar, juga dapat mengalami defisit anggaran. Penyebab defisit dalam keuangan negara bisa bervariasi, termasuk biaya perang, pembangunan infrastruktur, daya beli masyarakat yang rendah, nilai tukar mata uang yang lemah, dan tingkat inflasi yang tinggi.
Penting untuk diingat bahwa defisit bisa mengakibatkan akumulasi utang. Setiap tahun, defisit anggaran dapat menyebabkan peningkatan utang, yang memperbesar beban finansial negara dan membayar bunga yang semakin tinggi.
Penyebab Defisit
Defisit bisa timbul karena berbagai faktor, termasuk masalah internal seperti manajemen yang kurang efisien dalam menjalankan bisnis, atau faktor eksternal seperti lonjakan harga bahan pokok, daya beli masyarakat yang menurun, serta situasi tak terduga seperti krisis keuangan.
Contohnya adalah waktu pandemi Covid-19 saat itu. Banyak industri terkena dampaknya, bahkan beberapa di antaranya terpaksa menutup usaha karena penurunan daya beli masyarakat.
Jika kamu berencana untuk memulai bisnis dengan modal pinjaman, harus berhati-hati. Karena biaya pinjaman dengan suku bunga tinggi bisa menjadi penyebab defisit jika tidak dikelola dengan bijak, terutama jika kamu menggunakan kartu kredit dalam transaksi bisnis.
Kasus Cicilan Utang Bedu
Salah satu kasus defisit adalah komedian Bedu, dilansir dari CNBC Indonesia, Bedu blak-blakan menceritakan kondisi keuangan keluarganya yang sedang diterpa masalah, karena memiliki cicilan utang hingga Rp40 juta sebulan.
Bedu mengatakan bahwa tawaran kerja mulai berkurang saat ini. Dia pun kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan katanya Bedu juga sedih karena tidak mampu memenuhi keinginan sang anak.
Namun, Bedu mengatakan tidak menggunakan platform pinjaman online sama sekali. “Kalau pemasukan gak cukup, defisit terus, ini sudah saya lakukan jual dia mobil, nilainya cukup fantastis ternyata masih kurang. Akhirnya memutuskan jual rumah yang nilainya cukup besar, nanti kita beli lebih kecil sisanya buat tabungan dan investasi biar gak defisit terus”
Baca Juga: 5 Cara Lepas dari Lilitan Utang Biar Hidupmu Tenang
Tips Menghindari Defisit
Sebenarnya, menghindari defisit adalah hal yang dapat dilakukan. Semuanya bergantung pada cara kamu mengatur keuangan bulanan. Dalam dunia bisnis, mencegah defisit adalah langkah kunci untuk menjaga stabilitas pendapatan. Di bawah ini terdapat beberapa langkah yang bisa diambil:
-
Mengurangi Pengeluaran
Salah satu cara sederhana untuk menghindari defisit adalah dengan mengendalikan pengeluaran. Ini bisa terasa sulit, tapi dengan konsistensi dan tekad, usaha kamu dapat secara perlahan mengurangi risiko defisit.
Sebagai contoh, hindari membeli barang yang tidak benar-benar diperlukan. Sebaliknya, fokus pada produk atau barang yang memiliki nilai guna atau potensi investasi yang tinggi. Dalam dunia bisnis, penghematan pengeluaran bisa mencakup pengurangan biaya seperti listrik, pengiriman, dan sebagainya, tanpa mengorbankan kualitas barang dan layanan.
-
Rutin Pantau Anggaran
Apakah kamu sering mengabaikan pencatatan pengeluaran sehari-hari atau bulanan? Sebaiknya, mulai sekarang stop deh. Terlewatnya catatan pengeluaran bisa menjadi penyebab defisit dalam bisnis maupun keuangan pribadi.
Dalam dunia bisnis, selalu perlu mencatat setiap pengeluaran, sekecil apapun. Dengan catatan yang baik, kamu akan lebih memahami pengeluaran mana yang memiliki dampak signifikan. Kamu bisa memudahkan proses ini dengan menggunakan aplikasi atau platform pencatatan keuangan yang dapat menyimpan semua transaksi secara otomatis dan mudah dilacak.
-
Punya Dana Darurat
Cara lain untuk menghindari defisit adalah dengan memiliki dana darurat. Di Indonesia, kesadaran akan pentingnya dana darurat masih perlu ditingkatkan, meskipun beberapa orang sudah memahaminya. Padahal, memiliki dana darurat sangat penting untuk menghadapi situasi-situasi tak terduga.
Membuat dana darurat sebenarnya tidak terlalu sulit. Kamu bisa memulainya dengan menyisihkan setidaknya 10% dari pendapatan bulanan. Jika memungkinkan, simpan uang tersebut di rekening khusus dan jangan mencampurkannya dengan dana pribadi.
4. Mulai Investasi
Kalau sudah bisa mengurangi pengeluaran hingga dana darurat, kamu bisa mulai investasi. Bisa di reksadana atau saham. Tujuannya agar uang yang kamu miliki bisa bekerja dan bertumbuh nilainya di masa depan.
Nah, kalau kamu mau investasi, pakai aplikasi InvestasiKu saja ya!
InvestasiKu , adalah platform investasi online, yang punya banyak produk dan fitur unggul, baik untuk investor pemula maupun profesional. Saat ini, InvestasiKu menyediakan produk saham, dan selanjutnya akan ada produk reksadana, obligasi, dan dilengkapi fitur rencana keuangan.