Jika kamu hidup di Jabodetabek, gaji 5 juta akan sangat pas-pasan. Namun jika kamu tinggal di luar Jabodetabek, gaji dengan angka tersebut tentu saja sangat banyak.
Meskipun demikian, kamu tetap harus menyisihkan dana darurat untuk kondisi yang tidak kamu ketahui kedepannya kelak.
Lantas, bagaimana perhitungan dana darurat untuk karyawan gaji 5 juta dengan mempertimbangkan biaya hidup di Jabodetabek dan luar Jabodetabek? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Mengapa Dana Darurat Penting?
Perlu kamu pahami dulu, bahwa dana darurat adalah uang yang sengaja disisihkan untuk kebutuhan yang mendesak dan tidak terduga.
Misalnya untuk biaya pengobatan saat sakit parah, biaya untuk memperbaiki rumah atau kendaraan yang rusak mendadak, atau biaya hidup saat tidak bekerja karena PHK atau situasi serupa.
Dana darurat harus cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka waktu tertentu misalnya 3 hingga 6 bulan. Namun, jumlah yang ideal untuk dana darurat berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor.
Mulai dari status pernikahan, jumlah tanggungan, dan lokasi tempat tinggal. Jadi, orang yang yang tinggal di Jakarta akan membutuhkan dana darurat yang lebih besar daripada yang tinggal di luar Jabodetabek dengan biaya hidup lebih rendah.
Baca Juga: Menyiapkan Dana Darurat Dari Nol? Begini 6 Trik Jitunya!
Menghitung Dana Darurat dengan Gaji 5 Juta
Jika Anda seorang karyawan dengan gaji 5 juta, penting untuk mengalokasikan sebagian dari gaji tersebut untuk dana darurat. Mengacu pada standar umum, dana darurat sebaiknya setidaknya 3-6 kali pengeluaran bulanan Anda.
Artinya, jika Anda menghabiskan sekitar 3 juta per bulan untuk kebutuhan dasar, dana darurat Anda harus berkisar antara 9 juta sampai 18 juta.
Namun, yang perlu kamu perhatikan juga bahwa kisaran dana darurat itu berbeda untuk masing-masing individu. Semua itu harus disesuaikan dengan gaya hidup dan kondisi masing-masing individu.
Nah, berikut ini hal-hal yang perlu dipahami sebelum menentukan dana darurat untuk karyawan gaji 5 juta berdasarkan lokasi tinggal.
Biaya Hidup di Jabodetabek
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dikenal dengan biaya hidup yang tinggi.
Nyatanya, memang masih banyak orang yang memiliki gaji Rp5 juta一padahal itu di bawah UMR.
Meskipun gaji 5 juta mungkin tampak cukup besar di beberapa daerah, di Jabodetabek, angka ini bisa terasa pas-pasan, sekalipun kamu masih single dan tinggal sendiri.
1. Sewa Tempat Tinggal
Sewa tempat tinggal di Jabodetabek bisa sangat bervariasi.
Di Jakarta, harga sewa kos atau apartemen studio bisa mencapai Rp1.400.000 hingga Rp4.000.000 per bulan, bergantung pada lokasi.
Ini bisa menjadi beban besar bagi karyawan dengan gaji 5 juta, apalagi jika kamu mengambil kos-kosan seharga separuh gaji tersebut.
2. Makanan dan Kebutuhan Pokok
Biaya makan di luar rumah, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya juga cukup tinggi.
Misalnya, jika kamu makan di luar sekali sehari, biaya bisa mencapai Rp30.000 untuk sekali makan makan. Jika kamu makan di luar saja, bahkan bisa menghabiskan Rp900.000 per bulan.
Apalagi jika kantor dan kosanmu memiliki jarak lumayan jauh, sehingga harus mengikutsertakan biaya transportasi dan tagihan bulanan lainnya.
Total pengeluaran di Jabodetabek bisa dengan mudah mencapai Rp4.000.000 hingga Rp5.000.000. Pas gaji sekali, kan…
3. Dana Darurat untuk Jabodetabek
Untuk karyawan dengan gaji 5 juta, dana darurat yang disarankan adalah sekitar 3 hingga 6 kali lipat dari pengeluaran bulanan.
Dengan pengeluaran sekitar 4 juta, dana darurat yang ideal adalah antara 12 juta hingga 24 juta.
Ini akan membantu mencakup kebutuhan hidup jika ada situasi darurat yang mengganggu pendapatanmu.
Hitungan Dana Daruratnya
Gaji bulanan: Rp5.000.000
- Pengeluaran bulanan: Rp4.000.000 (termasuk sewa tempat tinggal, makan, transportasi, dan kebutuhan lainnya)
- Dana darurat yang disarankan: 3-6 kali pengeluaran bulanan
- Jumlah dana darurat: Rp12.000.000 hingga Rp24.000.000
Baca Juga: 8 Tips Menabung Dana Darurat Tanpa Stress, Sesuaikan Kondisi Finansialmu!
Biaya Hidup di Luar Jabodetabek
Di luar Jabodetabek, terutama di kota-kota dengan biaya hidup lebih rendah seperti Yogyakarta, Solo, atau Malang, gaji 5 juta bisa memberikan kenyamanan yang lebih besar.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan biaya hidup di luar Jabodetabek:
1. Sewa Tempat Tinggal
Biaya sewa tempat tinggal di luar Jabodetabek cenderung lebih murah.
Di kota-kota seperti Yogyakarta atau Solo saja, kamu bisa menemukan kosan atau apartemen dengan harga sekitar Rp1.000.000 hingga Rp2.000.000 per bulan.
2. Makanan dan Kebutuhan Pokok
Makanan dan transportasi di luar Jabodetabek juga lebih terjangkau.
Anda bisa makan di luar dengan biaya sekitar Rp15.000 per makan, atau Rp450.000 per bulan.
Selain itu, biaya transportasi pun lebih rendah baik itu transportasi umum maupun ojek online.
3. Dana Darurat untuk Luar Jabodetabek
Dengan pengeluaran bulanan yang lebih rendah, misalnya sekitar 3 juta, dana darurat yang disarankan bisa lebih kecil daripada yang tinggal di Jabodetabek.
Kamu bisa menyiapkan dana darurat sebesar 9 juta hingga 18 juta untuk kondisi darurat.
Hitungan Dana Daruratnya
Gaji bulanan: Rp5.000.000
- Pengeluaran bulanan: Rp3.000.000 (termasuk sewa tempat tinggal, makan, transportasi, dan kebutuhan lainnya)
- Dana darurat yang disarankan: 3-6 kali pengeluaran bulanan
- Jumlah dana darurat: Rp9.000.000 hingga Rp18.000.000
Perbedaan Besaran Dana Darurat Berdasarkan Status
Selain lokasi, status pernikahan dan tanggungan juga berpengaruh pada perhitungan dana darurat.
Seorang yang sudah berkeluarga atau memiliki anak akan membutuhkan dana darurat yang lebih besar. Sementara jika kamu masih berstatus lajang, tentunya dana darurat bisa lebih kecil, sekitar 3-6 kali lipat pengeluaran bulanan.
Baca Juga: Menyimpan Dana Darurat, Bagusnya Dimana? Ini 6 Opsinya!
Mau Mengalokasikan Dana Darurat Pada Produk Investasi?
Nah, itulah hitungan dana darurat untuk karyawan gaji 5 juta, terutama yang tinggal di Jabodetabek maupun luar Jabodetabek.
Dalam menghitung kisaran dana darurat, tidak ada perhitungan angka, nominal, dan persentase secara pasti. Hal itu karena nominal dana darurat memang bergantung pada kebutuhan masing-masing.
Lagipula saat ini, sudah ada banyak bentuk money market yang dapat kamu gunakan untuk mengalokasikan dana darurat. Selain aman, juga dapat menambah keuntungan, seperti saham, reksa dana, maupun obligasi.
Berhubung sekarang ini segalanya sudah serba canggih, maka kamu bisa membeli sekaligus memantau saham, reksa dana, maupun obligasi yang stabil hanya melalui aplikasi saja, salah satunya InvestasiKu.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.