Sadar ‘gak kamu kalau dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak orang di Indonesia yang semakin melek soal investasi. Mulai dari pamer portofolio di Instastory, cuitan di X, hingga diunggah pada feed media sosial.
Nggak berhenti di situ saja, para influencer juga gencar bercerita tentang betapa suksesnya mereka dalam berinvestasi hingga euforia pasar ketika indeks kembali bergairah.
Namun, banyak orang fokus mengejar return saja sampai lupa bahwa risiko pribadi seperti sakit serius, kecelakaan, atau kondisi finansial darurat juga dapat menggerus hasil investasi yang sudah dibangun bertahun-tahun.
Pada akhirnya, semua itu jika tanpa perlindungan, keuntungan yang dikumpulkan perlahan bisa hilang dalam satu kejadian.
Risiko Hidup Gak Dateng Lewat Janji
Skenario umumnya adalah ketika kamu sudah menabung di reksa dana, rutin top-up saham, bahkan mulai merambah obligasi. Portofolio sudah ratusan juta, dan rencana lima tahun ke depan terasa jelas.
Lalu suatu hari, kamu mengalami kecelakaan kecil saat perjalanan pulang. Saat periksa ke dokter, ternyata butuh penanganan medis secepatnya. Nah, saat itu pasti kamu baru menyadari, “Oh, biaya kesehatan ternyata bisa sama cepatnya naik seperti indeks pasar saat bullish.”
Tanpa proteksi seperti asuransi, kamu mungkin terpaksa menarik investasi dengan tindakan seperti:
- saham dijual saat pasar sedang turun,
- reksa dana dicairkan sebelum waktunya,
- obligasi dilepas sebelum jatuh tempo.
Padahal, itu semua dilakukan bukan karena ingin, tapi karena harus demi biaya dokter tadi. Alhasil, banyak rencana finansial akhirnya mundur atau bahkan berhenti.
Baca Juga: 90+ Daftar Kode Broker Saham Indonesia 2025 (UPDATE)
Kenapa Investasi dan Proteksi Harus Jalan Bersamaan?
Ingat, investasi itu untuk bertumbuh. Sementara proteksi itu untuk menjaga apa yang sudah tumbuh.
Kalau diibaratkan, investasi itu mesin kendaraan, sedangkan proteksi adalah rem sekaligus sabuk pengamanan. Kamu gak bisa cuma mengandalkan mesin tanpa memastikan kamu aman selama perjalanan.
Apalagi sekarang ini, banyak hal berubah juga. Biaya rumah sakit meningkat setiap tahun. Penyakit kritis makin sering muncul di usia produktif. Hingga pekerjaan banyak yang sifatnya fleksibel tanpa tunjangan kesehatan komprehensif.
Nah, kamu perlu mengombinasikan investasi dan proteksi sebagai pondasi finansial yang realistis, bukan cuma sekadar gaya hidup modern saja.
InvestasiKu: Ekosistem Investasi yang Ramah Pemula
Di tengah meningkatnya minat investasi, banyak orang butuh platform yang transparan, mudah digunakan, dan terjangkau. Salah satunya InvestasiKu yang telah berizin dan diawasi OJK, sehingga legal sebagai alternatif investasi dengan modal kecil.
Tanpa menggunakan klaim berlebihan, InvestasiKu menawarkan pengalaman yang relevan bagi pemula seperti:
- mulai investasi dari nominal ringan,
- pilihan produk beragam seperti reksa dana, saham, dan obligasi pemerintah,
- biaya transaksi yang kompetitif,
- serta konten edukasi finansial melalui Eduvest, podcast, dan coaching.
Buat kamu yang ingin belajar sambil jalan, keberadaan fitur edukatif ini cukup membantu agar keputusan finansial jadi lebih matang. Bukan sekadar ikut tren.
Baca Juga: Pentingnya Dana Darurat di Tengah Ketidakpastian Perekonomian Sekarang
Mega Insurance: Proteksi Saat Situasi Tak Terduga
Sementara di sisi proteksi, Mega Insurance menyediakan berbagai produk perlindungan yang relevan dengan risiko masa kini. Misalnya, perlindungan untuk kondisi kritis atau kecelakaan yang memberikan manfaat finansial ketika risiko terjadi.
Hal ini penting karena banyak orang mengalami hambatan finansial bukan karena kurang produktif, tetapi karena biaya kesehatan datang tiba-tiba.
Dengan proteksi yang tepat, finansial kamu tetap punya ruang bernapas. Portofolio investasi tetap aman untuk tujuan jangka panjang.
Akses layanan juga mudah melalui aplikasi M-Insurance maupun Halomia yang tersedia 24 jam. Eits, tentu saja, Mega Insurance telah berizin serta berada di bawah pengawasan OJK, sehingga legalitasnya jelas.
InvestasiKu X Mega Insurance
Banyak orang menganggap asuransi itu “nanti saja” atau “untuk orang tua saja”. Padahal realitanya, justru usia produktif-lah yang paling rentan terhadap risiko penghasilan hilang akibat kondisi mendadak.
Proteksi dan investasi bukan dua dunia yang saling bertolak belakang. Keduanya berjalan bersama, menjaga supaya kamu tidak harus memulai dari nol lagi.
Sama halnya ketika mengendarai motor, kamu memakai helm bukan karena yakin nanti akan jatuh, tapi karena kamu ingin selamat jika ternyata terjadi risiko yang tidak diinginkan tersebut.
Kamu boleh ambisius membangun aset. Kamu boleh konsisten menambah investasi setiap bulan. Namun jangan lupa satu prinsip sederhana yakni pertumbuhan tanpa proteksi justru berbahaya.
Maka, kolaborasikan antara InvestasiKu sebagai platform investasi yang mudah diakses dan kaya edukasi, dengan Mega Insurance sebagai proteksi yang relevan untuk risiko nyata zaman sekarang,
%20(981x394)%20-%20InvestasiKu%20(2024)_qBsItM-RI.png?updatedAt=1714019067605)