HEALINGVEST
 

6 Sorotan Utama Seputar Upacara Ngaben Bali, Apa Saja?

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 12 Dec 2024 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Saat berkesempatan liburan ke Bali, kamu pasti sering mencari-cari hal menarik yang terjadi di sana. Salah satunya upacara Ngaben yang mungkin pernah kamu dengar sejak sekolah terutama di mata pelajaran IPS. 

Upacara Ngaben adalah upacara kremasi berupa pembakaran jenazah yang dilakukan oleh masyarakat Hindu di Bali. Upacara ini dianggap sebagai ritual bersejarah yang bahkan mampu menghabiskan biaya dari Rp20.000.000 hingga Rp150.000.000. 

Itulah mengapa, sekalinya upacara Ngaben diadakan maka masyarakat sekitar dan para turis berbondong-bondong datang untuk melihat prosesinya. Apa saja hal-hal menarik tentang upacara Ngaben Bali ini? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

 

Serba-Serbi Pelaksanaan Upacara Ngaben Bali

source: baligoldentour.com

Bagi masyarakat Bali, upacara Ngaben dianggap sebagai ritual sakral yang selalu meriah. Mereka pun tidak keberatan jika tradisi turun-temurun ini menjadi daya tarik wisata.

Jadi, kamu sebagai turis pun diperbolehkan menonton pelaksanaan upacara ini selagi tetap sopan. 

 

Apa Itu Upacara Ngaben di Bali?

Upacara Ngaben adalah ritual adat berupa kremasi alias membakar jenazah oleh umat Hindu di Bali dengan tujuan menyucikan jiwa mendiang dalam perjalanannya menuju akhirat. 

Dalam Bahasa Bali, kata “Ngaben” berarti pada ‘mengembalikan manusia menjadi abu’. Caranya tentu saja dengan kremasi atau dibakar. 

Upacara Ngaben sering dianggap sebagai ritual ‘pembebasan jiwa’. Itulah mengapa, selama prosesinya sering menggunakan kain berwarna putih yang melambangkan kesucian, kelahiran kembali, sekaligus pandangan positif terhadap transisi jiwa. 

Upacara Ngaben ini tergolong pada upacara Pitra Yadnya yang merupakan ritual persembahan untuk memuliakan leluhur yang telah meninggal dan orang tua. 

Melalui upacara legendaris ini, umat Hindu di Bali percaya bahwa kremasi akan melepaskan jiwa orang-orang yang telah meninggal, supaya mudah melanjutkan perjalanan ke surga dan bergabung kembali pada siklus reinkarnasi Hindu. 

Masyarakat Hindu di Bali percaya bahwa sejatinya manusia itu terdiri atas 3 hal yakni badan kasar, badan halus, dan karma. 

Pada badan kasar terbentuk dari 5 unsur yang disebut sebagai Panca Maha Bhuta, yakni pertiwi (padat), apah (cair), teja (panas), bayu (angin), dan akasa (hampa). Kelima unsur ini bersatu-padu membentuk sebuah tubuh manusia yang kemudian digerakkan oleh atma (jiwa). 

Jadi, saat manusia itu meninggal maka yang mati hanya badan kasar saja, sementara atma alias jiwanya tidak. 

Nah, melalui Ngaben ini dipercaya bahwa jiwa orang meninggal tadi akan dilepaskan dari ikatan duniawi menuju surga dan menunggu reinkarnasi. 

 

Baca Juga: Serba-Serbi Barong Bali yang Tidak Diketahui Banyak Orang

 

Apa Saja Jenis Ngaben di Bali?

source: baligoldentour.com

1. Ngaben Sawa Wedana

Adalah upacara Ngaben yang melibatkan jenazah utuh tanpa dikubur terlebih dahulu. Jenis upacara Ngaben ini dilaksanakan dalam waktu 3-7 hari setelah mendiang meninggal dunia. 

Supaya tidak membusuk, maka jenazah diberi formalin. Sementara pihak keluarga mempersiapkan upacara kremasi, jenazah akan ditaruh di balai adat. 

Tidak berhenti disitu, pihak keluarga wajib memperlakukan jenazah selayaknya masih hidup. Misalnya membawakan kopi, menyiapkan makanan, membawakan pakaian, dan lainnya. 

Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa sebelum diadakan prosesi Papegatan, maka mendiang hanya dianggap tidur saja bukan meninggal dunia. 

 

2. Ngaben Asti Wedana

Adalah upacara Ngaben dengan melibatkan kerangka yang telah dikubur.

Biasanya, jenis Ngaben ini akan menggali kuburan terlebih dahulu sesuai dengan adat dan aturan desa setempat, disebut dengan Upacara Ngagah. 

 

3. Swasta

Adalah jenis upacara Ngaben yang tidak melibatkan jenazah maupun kerangkanya. Biasanya terjadi karena mendiang meninggal di luar negeri atau bahkan jenazah tidak ditemukan akibat kecelakaan. 

Nantinya, jenazah akan disimbolkan dengan kayu cendana yang telah dilukis dan diisi karakter magis. Kayu cendana ini berperan sebagai badan kasar (tubuh) dari mendiang yang bersangkutan. 

 

4. Ngelungah

Adalah jenis upacara Ngaben khusus untuk anak-anak yang bahkan belum kehilangan giginya. 

 

5. Warak Kruron

Adalah jenis Ngaben yang khusus untuk bayi. Biasanya dilakukan secara massal. 

 

Seberapa Penting Upacara Ngaben Bagi Masyarakat Bali?

source: marariversafarilodge.com

Bagi masyarakat Hindu di Bali, upacara Ngaben menjadi ritual penyucian jiwa dengan cara membakarnya menggunakan api supaya dapat kembali kepada Tuhan dan kemudian menjalani reinkarnasi. 

Bagi mereka, api yang menyala dianggap sebagai titisan Dewa Brahma. Api tersebut akan membakar semua hal-hal buruk yang melekat pada tubuh dan jiwa orang yang meninggal. 

Masyarakat Bali percaya bahwa proses Ngaben harus dipercepat dan tidak boleh ditunda terlalu lama. 

Jika upacara Ngaben tidak segera dilakukan setelah kematian, maka roh orang yang akan meninggal tadi justru malah mengembara menjadi Bhuta Chuil.

Bhuta Chuil adalah sebutan roh gentayangan yang mengganggu kehidupan manusia. 

Setidaknya, bagi masyarakat Bali, upacara Ngaben memiliki nilai berupa:

  • Dengan membakar mayat, kemudian menghanyutkan abu ke sungai maupun laut, maka mereka telah melepaskan atma (jiwa) dari dunia. Alhasil, atma tersebut dapat bersatu dengan Tuhan. 
  • Pembakaran jenazah alias Ngaben menjadi rangkaian upacara untuk mengembalikan seluruh unsur Panca Maha Bhuta ke asalnya, supaya tidak menghalangi perjalanan atma (jiwa) menuju Sunia Loka.
  • Bagi pihak keluarga yang ditinggalkan, upacara Ngaben menjadi simbol bahwa mereka telah ikhlas melepaskan mendiang. 

Selama upacara Ngaben, pihak keluarga yang berduka akan membawa foto mendiang. Sementara pihak lain akan mengalunkan gamelan Bali untuk mengiringi perjalanan menuju lokasi pembakaran jenazah. 

 

Baca Juga: 7+ Destinasi Wisata Untuk Pengalaman Spiritual di Bali, Minat Berkunjung?

 

Berapa Biaya Pelaksanaan Upacara Ngaben?

Berhubung proses pelaksanaan upacara Ngaben itu panjang, maka tentu saja biayanya mahal. Melihat banyaknya orang yang terlibat, sesajian yang disiapkan, dan berbagai komponen upacara, maka biayanya mencapai puluhan juta. 

Pada upacara Ngaben yang sederhana, biayanya sekitar Rp20 juta. Sementara upacara Ngaben yang lengkap mampu mencapai Rp 70 juta hingga Rp150 juta. 

 

Apakah Boleh Mengadakan Upacara Ngaben Massal?

Tentu saja upacara Ngaben boleh dilakukan secara massal. Jika demikian, maka dilakukan secara berkelompok baik dari satu desa maupun satu klan yang sama. 

Cara ini dianggap lebih ekonomis dan efisien karena biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing keluarga akan semakin murah. 

 

Kapan Wisatawan Dapat Menyaksikan Upacara Ngaben?

Upacara Ngaben tentunya tidak ada jadwal khusus karena waktu meninggal seseorang tidak pernah tahu kapan terjadi. 

Namun, Upacara Ngaben khususnya pada jenis Ngaben Sawa Wedana bisa diketahui kapan waktu prosesi kremasinya. Mengingat masyarakat desa pun turut hadir membantu sehingga berita akan pelaksanaan Ngaben dapat tersebar luas. 

Saat kamu liburan ke Bali, kemudian tidak sengaja menyaksikan maka luangkan waktu sejenak untuk mengikutinya. Biasanya, Upacara Ngaben banyak diadakan di Ubud. 

Sebagai wisatawan, hal yang terpenting ketika menyaksikan Upacara Ngaben adalah dengan tetap menunjukkan rasa hormat. Ingat, Ngaben adalah upacara sakral dimana ada sebuah keluarga yang kehilangan anggota keluarganya dan mereka berupaya melepas kepergian mendiang. 

Kamu boleh menggunakan pakaian tradisional Bali berupa kebaya supaya lebih menyatu dengan masyarakat sekitar. Berhubung upacara ini prosesnya panjang, maka akan melelahkan. Pastikan kamu membawa bekal air dan makanan yang cukup. 

Jika hendak mengambil foto atau video untuk dijadikan konten, tunjukkan rasa hormat. Jangan seenaknya sendiri. 

Baca Juga: Deretan Etika Selama Liburan di Bali yang Wajib Dipatuhi, Jangan Sepelekan!

 

Mau Menyaksikan Upacara Ngaben Secara Langsung?

Itulah informasi seputar Upacara Ngaben yang menjadi tradisi turun-temurun dan masih dilestarikan oleh umat Hindu Bali hingga detik ini. Kamu bisa saja menyaksikan Upacara Ngaben ini secara langsung selama liburan di sana, yang mana justru memberikan pengalaman tak ada duanya. 

Menjejakan kaki di Bali tentu saja akan menjadi pengalaman tak terkira. Nah, kamu bisa mewujudkan pengalaman tersebut dengan mengikuti program HealingVest, kolaborasi antara kesempatan healing dengan investasi khususnya reksadana. 

Tanpa basa-basi, ayo segera pilih tujuan healing-mu di sini

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO