Saat ini, Bali selalu menjadi tujuan liburan yang mengasyikkan. Lagipula, siapa sih gak mau liburan ke Bali dan menikmati sederet destinasi wisata yang bahkan mampu menarik perhatian turis global.
Perlu dipahami bahwa di Pulau Bali, mayoritas masyarakatnya adalah pemeluk agama Hindu. Tentu saja, mereka memiliki etika tidak tertulis yang wajib dipatuhi, sekalipun oleh para turis.
Jika kamu melihat ada banyak sesajen di jalanan Bali, tidak perlu langsung mengaitkannya dengan hal-hal mistis. Sesajen itu adalah bentuk budaya dan tradisi masyarakat lokal yang masih dilestarikan hingga detik ini.
Namun kamu tidak lantas merusak sesajen tersebut. Saat bertemu sesajen di jalanan, kamu cukup menghindarinya saja.
Nah, berikut ini ada beberapa etika baik yang harus dilakukan maupun larangan selama liburan di Bali. Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Hal-Hal yang Harus Dilakukan Selama Liburan di Bali
Bali memiliki banyak pura karena memang sebagai tempat beribadah warga lokal. Meskipun kamu memeluk agama yang berbeda dengan mereka, tetap harus menjaga sopan santun.
- Selalu menghormati keberadaan pura, termasuk patung dan simbol keagamaan Hindu lainnya.
- Menghormati adat istiadat, seni, dan tradisi setempat terutama ritual serta prosesi upacara keagamaan. Misalnya saat Nyepi.
- Harus berpakaian yang sopan terutama saat berada di tempat suci. Setidaknya menutupi tubuh.
- Jika hendak mengunjungi kuil atau tempat wisata khusus, maka harus bersama guide yang telah berlisensi.
- Gunakan mata uang Rupiah saat transaksi sehari-hari. Namun beberapa tempat sudah menyediakan QRIS.
- Mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku di Indonesia. Misalnya selalu mengenakan helm, tidak mengemudi di bawah pengaruh alkohol maupun narkoba, berpakaian sopan, dan memiliki SIM Internasional.
- Jika hendak menyewa kendaraan roda dua maupun roda empat, harus di tempat yang telah terdaftar secara resmi.
- Jika diundang ke acara keagamaan Bali, kenakan pakaian sopan. Kamu dapat meminta saran kepada warga lokal untuk tahu pakaian apa yang cocok.
Hal-Hal yang Dilarang Selama Liburan di Bali
Jika membicarakan tentang etika selama liburan di Bali, justru akan lebih banyak larangannya. Larangan ini tidak hanya berpengaruh pada dirimu sendiri, tetapi juga masyarakat lokal di sekitar.
- Bagi wanita yang tengah menstruasi, jangan memasuki batas wilayah suci di pura Bali.
- Jangan berfoto telanjang dan tidak senonoh selama di pura Bali atau tempat peribadatan lainnya.
- Jika bertemu dengan sesajen di jalan, usahakan untuk tidak menginjaknya.
- Jangan menyentuh monyet secara sembarangan karena mereka akan marah dan mengambil barang-barangmu.
- Jangan membuang sampah sembarangan, baik di dalam maupun luar ruangan.
- Kurangi penggunaan plastik kresek sekali pakai. Lebih baik membawa totebag sendiri terutama saat berbelanja.
- Jangan mengumpat terhadap pejabat pemerintah setempat, warga lokal, atau bahkan sesama turis. Pun saat di sosial media.
- Jangan melaksanakan aktivitas bisnis tanpa persetujuan hukum setempat.
- Tidak boleh mencuri artefak budaya.
- Jangan menggunakan narkoba.
- Tidak boleh menunjuk orang lain dengan jari telunjuk begitu saja, terutama saat tengah memberi isyarat kepada seseorang.
- Saat diundang ke rumah warga lokal Bali, lepaskan alas kaki saat di depan rumah.
- Jangan mengenakan sandal saat mengurus keperluan di kantor pemerintah. Kenakan sepatu, celana panjang, dan baju yang sopan (menutup bahu).
- Jika hendak mengambil foto di tempat keagamaan, jangan menggunakan flash.
- Jangan ngobrol saat sedang makan karena tidak sopan.
Siap Menjelajahi Bali dengan Beragam Budayanya?
Itulah beberapa etika di Bali baik hal-hal yang harus kamu lakukan maupun larangannya. Etika tersebut kebanyakan memang hampir sama dengan etika sosial di wilayah Indonesia bagian manapun.
Namun khusus di Bali, terdapat sesajen yang tersebar dimana-mana. Baik itu di parkiran, dekat pohon besar, pintu masuk pura, dan lainnya. Untuk itu, kamu harus selalu hati-hati dan tidak boleh menginjaknya.
Menjejakan kaki di Bali tentu saja akan menjadi pengalaman tak terkira. Nah, kamu bisa mewujudkan pengalaman tersebut dengan mengikuti program HealingVest, kolaborasi antara kesempatan healing dengan investasi khususnya reksadana.
Tanpa basa-basi, ayo segera pilih tujuan healing-mu di sini.