Jika kamu liburan ke Bali, pasti akan sering melihat keberadaan barong terutama saat menonton tari kecak. Konon, bentuk barong Bali digambarkan mirip dengan macan kumbang.
Melihat perawakannya yang menyeramkan, justru barong Bali adalah simbol kebaikan dalam mitologi Bali. Tak hanya itu, barong Bali juga diabadikan dalam tradisi berupa tarian tradisional yakni Tari Barong dengan adanya adegan “tari keris”.
Oleh-oleh khas bali, yakni baju renda dengan motif jumputan juga kebanyakan terdapat gambar barong di bagian tengahnya. Apakah kamu punya baju barong tersebut di rumah?
Nah, berikut ini beberapa serba-serbi barong Bali yang tidak banyak diketahui banyak orang!
A-Z Seputar Barong Bali yang Harus Kamu Ketahui!
Salah satu warisan budaya Bali yang terkenal adalah barong. Barong adalah makhluk mitologi yang mirip dengan macan kumbang. Barong berperan sebagai pemimpin pasukan kebaikan sekaligus musuh dari Rangda.
Pertarungan antara Barong dan Rangda sering ditampilkan dalam bentuk tarian untuk menggambarkan bagaimana kebaikan dan kejahatan bertarung.
Asal-Usul Barong
Dalam mitologi Bali, sosok Barong digambarkan sebagai seekor singa berkepala merah, warna bulunya putih dan tebal, serta perhiasan emas.
Konon, Raja Banas Pati selaku roh baik adalah yang menghidupkan Barong sebagai roh pelindung. Itulah mengapa, penggambarannya berupa seekor singa.
Sebenarnya, tak ada yang tahu bagaimana asal-usul Barong karena keberadaannya dalam mitologi Bali sudah sejak lama. Namun disinyalir, asal-usul ini berasal dari masyarakat Bali sebelum masuknya agama Hindu.
Kala itu, masyarakat Bali masih hidup dalam sistem animisme alias memuja benda, tempat, dan hewan-hewan yang dianggap memiliki tenaga supernatural.
Alhasil, mereka menciptakan sosok yang dihormati dan dipercaya sebagai pelindung yakni Barong.
Jenis Barong di Bali
Di Bali, keberadaan Barong tidak hanya yang berbentuk singa saja. Setiap daerah memiliki Barong sebagai roh pelindung dengan bentuk berbeda.
1. Barong Ket
Jenis Barong paling umum yang menjadi simbol roh baik. Biasanya diabadikan sebagai hiasan kepala dengan sekartaji yang terbuat dari kulit berukir.
2. Barong Bangkal
Dalam mitologi Bali, “bangkal” adalah babi hutan tua yang memiliki kekuatan. Barong Bangkal ini tentunya berupa babi dengan kain beludru.
Biasanya, bentuk Barong Bangkal akan diciptakan oleh masyarakat setempat, kemudian diarak pada Hari Galungan dan Kuningan.
3. Barong Asu
Dalam mitologi Bali, “asu” adalah anjing. Jadi, Barong Asu adalah sosok makhluk mitologi berupa seekor anjing.
Barong Asu ini biasanya ada di wilayah Tabanan dan diarak saat Hari Galungan maupun Kuningan.
4. Barong Gajah
Berhubung mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu, maka tentu saja ada hewan gajah sebagai pelindungnya. Barong Gajah ini menyerupai gajah India.
Jenis Barong ini juga diarak saat Hari Galungan maupun Kuningan.
5. Barong Landung
Berbeda dari jenis Barong lainnya, Barong Landung justru berbentuk manusia laki-laki dan perempuan, bernama ‘Jero Luh’ dan ‘Jero Gede’.
Sekilas, bentuknya mirip ondel-ondel Betawi.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Wisata di Bali yang Selalu Ramai Turis, Wajib Kemari!
Tari Barong
Tak hanya menjadi makhluk mitologi yang masih dihormati saja, Barong juga direpresentasikan menjadi tarian tradisional Bali. Tari Barong biasanya menceritakan tentang perlawanan antara Barong dengan Rangda.
Tari Barong akan dibuka dengan 2 monyet lucu. FYI, memang Barong digambarkan selalu ditemani dengan 2 ekor monyet.
Lalu akan ada tari keris dan kemunculan Rangda, musuh Barong, yang selalu mendatangkan malapetaka bagi manusia di dunia.
Rangda diceritakan memiliki ilmu hitam dan akan mempengaruhi para prajurit Airlangga. Atas hal itu, para prajurit ini akan bunuh diri massal dengan menusukkan dada mereka sendiri menggunakan keris.
Selanjutnya, Barong akan datang bersama pendeta untuk menghilangkan ilmu hitam dari para prajurit tersebut supaya mereka kebal terhadap benda tajam.
Tari Barong akan berakhir ketika Barong beradu dengan Rangda. Tentu saja, kemenangan ada di pihak Barong, seolah menggambarkan bahwa kebaikan di dunia selalu menang.
Rangda, Musuh dari Barong
Rangda adalah makhluk mitologi yang merupakan musuh dari Barong. Rangda mewakili kejahatan yang berupa ratu iblis sekaligus reinkarnasi dari Calon Arang.
Calon Arang adalah karakter penyihir hitam sejak zaman Jawa Kuno khususnya masa pemerintahan Airlangga.
Rwa Bhineda
Rwa Bhineda adalah adalah istilah yang menggambarkan adanya “dua hal yang berlawanan”. Misalnya baik dan buruk, positif dan negatif, maupun hitam dan putih.
Masyarakat Bali selalu percaya bahwa segala hal yang ada di muka bumi ini bersifat dualitas. Artinya, jika ada kebaikan pasti ada kejahatan, supaya terjadi keseimbangan alam.
Rwa Bhineda ini terwujudkan melalui penggambaran Barong dan Rangda.
Selain itu, Rwa Bhineda juga selalu dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah Kain Poleng yang bermotif kotak hitam putih. Biasanya, Kain Poleng ini digunakan untuk menutupi pohon maupun patung di depan pura Bali.
Kain Poleng akan berfungsi untuk menghias patung dan pohon yang dianggap sakral bagi penduduk lokal. Kain ini terbuat dari kain satin atau kain bludru—seperti pada Barong Bangkal.
Baca Juga: Daftar Pantai di Bali yang Hidden Gem dan Tetap Menarik Untuk Dieksplorasi!
Siap Menonton Tari Barong yang Memukau?
Itulah beberapa hal tentang Barong yang notabene merupakan makhluk mitologi Bali yang masih dihormati dan dilestarikan oleh penduduk sekitar. Keberadaan Barong ini tidak hanya direpresentasikan dalam bentuk tari tradisional saja, tetapi juga pakaian oleh-oleh dengan gambar barong dan kain poleng hitam putih.
Menjejakan kaki di Bali tentu saja akan menjadi pengalaman tak terkira. Nah, kamu bisa mewujudkan pengalaman tersebut dengan mengikuti program Healing Vest, kolaborasi antara kesempatan healing dengan investasi khususnya reksadana.
Tanpa basa-basi, ayo segera pilih tujuan healing-mu di sini.