Pada tanggal 15 Juni 2022 jam 14:00 waktu US, The Fed akan melakukan rapat dengan salah satu agendanya yaitu pengumuman suku bunga acuan. Para analis menilai, The Fed akan naikkan suku bunga 0,5% jadi 1,5% dari sebelumnya 1% di Mei 2022.
Jika kenaikannya hanya 50bps, maka ini akan menjadi sinyal baik karena para pelaku pasar sudah memperkirakan akan ada lagi kenaikan suku bunga sebesar 50 bps – 75 bps setelah kenaikan suku bunga di 3 Mei 2022 lalu.
Namun, karena US catatkan inflasi hingga 8,6% YoY di Mei 2022, yang mana merupakan angka inflasi tertinggi sejak Januari 1982, para pelaku pasar langsung mewaspadai bahwa The Fed akan berpotensi menaikkan suku bunga lebih dari ekspektasi para pelaku pasar. Sebab, meski sudah dinaikkan 50 bps dan merupakan kenaikan suku bunga tertinggi dalam beberapa waktu silam, nyatanya tidak membuat inflasi turun bahkan malah mencatatkan rekor.
Key Takeaway
Menunggu hasil rapat ini, bursa saham regional dibuka fluktuatif namun cenderung lebih menguat dibanding dua hari belakangan sejak US umumkan inflasinya. Aset beresiko lain seperti kripto pun sudah perlahan memperlambat laju pelemahannya. Hal ini disebabkan, para pelaku pasar yang optimis bahwa The Fed hanya akan naikkan suku bunga ke 50 bps – 75 bps saja yang mana sudah diantisipasi oleh para pelaku pasar.
Download InvestasiKu sekarang!