Laba bersih Bank Mandiri Tbk (BMRI) jadi Rp30,7 Triliun di mana laba ini bahkan sudah lampaui perolehan laba BMRI di 1 tahun penuh 2021.
Kenaikan laba ini sejalan dengan pertumbuhan kredit yang naik 14,28% YoY hingga September 2022 dan angka ini melebihi pertumbuhan kredit rata-rata sektor perbankan di level 11% dengan total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh positif 12,13% YoY jadi Rp1,361 Triliun.
Dari sisi transformasi digital, nilai transaksi Livin by Mandiri (digital bank BMRI) pada kuartal III 2022 telah menembus Rp630 triliun atau tumbuh sekitar 50% secara YoY.
Key Takeaway Laba Bersih Saham BMRI
Menurut data Bloomberg, pendapatan BMRI diprediksi naik sebesar 9,57% YoY di 2022 jadi Rp118 Triliun dengan laba bersih naik 13,21% YoY jadi Rp37,8 Triliun.
Dan di 2023, Bloomberg mengestimasikan pertumbuhan pendapatan BMRI akan sama yaitu tumbuh 9,57% jadi Rp129 Triliun dengan laba di 2023 juga tumbuh 13,21% YoY jadi Rp42,8 Triliun.
Jika melihat data PEBD, maka harga saham BMRI saat ini tergolong undervalued, berada di garis standar deviasi -1 PE rerata 2 tahunnya.
Market Review
• IHSG ditutup melemah 0.06% ke level 7,044 dengan saham BBCA, BBRI, dan ASII menjadi 3 besar saham pendorong laju penurunan IHSG, sementara saham GOTO, UNTR, dan EMTK menjadi 3 besar penahan laju penurunan IHSG
• Hanya 2 sektor ditutup melemah yaitu IDXInfra dan IDXFinance, sementara sisanya ditutup menguat dengan IDXTech memimpin laju penguatan sektor.
Today’s Info
• BVIC Jual Bank Victoria Syariah
• Laba Bersih ROTI Naik 25,4% YoY
• Laba TAPG Naik 156% YoY
Berita Komoditas
• Minyak sawit - harga minyak sawit sentuh level tertinggi 2 bulannya karena harga minyak nabati yang naik sementara supply tidak pasti karena faktor cuaca (disclaimer on : AALI, LSIP, TAPG, SIMP)
Klik di sini untuk cek harga saham
Pengumuman Kinerja Q3/2022
• BBTN - Laba BBTN naik 50% YoY jadi Rp2,28 Triliun, pendapatan bunga naik 32% YoY jadi Rp11,55 Triliun
• PTBA - Laba PTBA naik jadi Rp10 Triliun vs Rp4,77 Triliun di Q3/2021, dengan pendapatan naik 60% YoY jadi Rp31,07 Triliun
IHSG 7043.939 (-0.06%)
Nikkei 27408.15 (-0.09%)
Kospi 2281.77 (1.43%)
Hangseng 15317.67 (1%)
FTSE 100 7056.07 (0.61%)
Xetra Dax 13195.81 (1.09%)
Dow Jones 31839.11 (0.01%)
Nasdaq 10970.99 (-2.04%)
S&P 500 3830.6 (-0.74%)
EIDO 23.65 (-0.17%)
Pagi ini bursa regional fluktuatif, IHSG fluktuatif, cenderung melemah terbatas (7,000 - 7,080)
Oil Price (Brent) USD/barel 96.15 (0.48%)
Oil Price (WTI) USD/barel 88.39 (0.55%)
Gold Price USD/Ounce 1668.71 (-0.01%)
Nickel-LME (US$/ton) 22559 (1.61%)
Tin-LME (US$/ton) 18711 (1.27%)
CPO Malaysia (RM/ton) 18477 (-1.51%)
Coal EUR (US$/ton) 245 (0%)
Coal NWC (US$/ton) 374.45 (-2.21%)
Exchange Rate (Rp/US$) 15570 (0.34%)
Telkom (TLK) 4350
Baca Juga : Adu Kinerja BBCA vs BBRI di Kuartal 3/2021, Siapa Juaranya?
InvestasiKu Trading Ideas
(https://www.investasiku.id/disclaimer)
Spec.Buy: ESSA, TP 960-985, SL < 900
B o W: HRUM, TP 1,650-1,680, SL < 1,550
Trd. Buy: SRTG, TP 2,620-2,660, SL < 2,450/2,420
B o W: DOID, TP 396-406, SL < 376/370
S o S: BBNI, BF 9,050-8,900, BB > 9,675
InvestasiKu by PT Mega Capital Sekuritas