Dalam era perekonomian global yang semakin kompetitif, peran usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi sangat penting dalam memperkuat ekonomi suatu negara.
Di Indonesia, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) telah menjalin kerja sama strategis dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam upaya mendorong pertumbuhan UKM melalui program inkubasi bisnis dan akses ke pasar modal melalui go public atau Initial Public Offering (IPO). Untuk penjelasan lebih lengkapnya, simak artikel berikut ini!
Peran UKM dalam Ekonomi Indonesia
UKM memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, terutama dalam sektor usaha mikro. Menurut statistik, sekitar 96% perekonomian Indonesia ditopang oleh usaha mikro.
Hal ini menunjukkan potensi besar dalam akselerasi UKM menuju IPO sebagai peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Salah satu tantangan yang dihadapi UKM adalah terkait dengan pendanaan. Banyak UKM yang mengalami keterbatasan akses ke perbankan dan hanya mengenal pinjaman sebagai sumber pendanaan utama.
Oleh karena itu, skema alternatif pendanaan seperti pendanaan ekuitas atau modal perlu diperkenalkan agar UKM memiliki akses yang lebih luas terhadap pembiayaan.
UKM Akan Melantai di Bursa
Melantai di bursa saham memiliki berbagai keuntungan bagi UKM. Salah satunya adalah akses pembiayaan yang lebih pasti dan terjamin. Dengan menjadi perusahaan publik, UKM dapat memperoleh dana dari pasar modal untuk memperluas bisnis, melakukan investasi, atau mengembangkan produk baru.
Selain itu, melantai di bursa juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan profil dan reputasi perusahaan, sehingga dapat menarik minat investor dan mitra bisnis potensial.
Pada tahap ini, peran inkubator juga sangat penting. Inkubator dapat membantu persiapan UKM sebelum melantai di bursa, termasuk memberikan bimbingan, pendampingan, dan pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing perusahaan.
Dalam upaya mendorong akselerasi UKM menuju IPO, Kemenkop-UKM dan BEI telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
MoU ini mengikat kedua belah pihak dalam kerja sama yang bertujuan untuk memperkuat pasar modal dan memberikan akses pembiayaan yang lebih pasti bagi pelaku UKM di Indonesia.
Diharapkan melalui kerja sama ini, UKM akan semakin terbantu dalam menghadapi tantangan pendanaan dan dapat memanfaatkan potensi pasar modal untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka.
Target IPO UKM dan Contoh Usaha yang Potensial
Setelah terjalinnya kerja sama antara Kemenkop-UKM dan BEI, target yang ditetapkan adalah mengakselerasi hingga 100 UKM agar dapat melakukan IPO. Hal ini merupakan upaya untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi UKM untuk melantai di bursa dan mendapatkan akses pembiayaan yang lebih luas.
Contoh-contoh usaha yang memiliki potensi untuk melantai di bursa antara lain adalah warung bakso, warteg, dan usaha-usaha lain yang memiliki skala usaha yang signifikan dan dapat dikelola dengan baik. Melalui proses inkubasi bisnis, UKM dapat dibantu dalam mempersiapkan diri sebelum memutuskan untuk melantai di bursa.
Akselerasi UKM menuju IPO merupakan langkah penting dalam meningkatkan ekonomi Indonesia. Kerja sama antara Kemenkop-UKM dan BEI melalui program inkubasi bisnis dan akses ke pasar modal merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan UKM dan memberikan akses pembiayaan yang lebih pasti bagi pelaku UKM.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan sinergi antara sektor UKM dan pasar modal semakin kuat, sehingga UKM memiliki kesempatan yang lebih baik untuk berkembang, meningkatkan skala usaha, dan mendapatkan pembiayaan yang dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi negara. Melalui inisiatif ini, diharapkan semakin banyak UKM yang mampu melantai di bursa dan menjadi perusahaan publik yang sukses.