Negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) mengumumkan akan melepaskan 120 juta barel dari cadangan minyak mereka untuk mengatasi kelangkaan pasokan yang membuat harga minyak naik. 60 juta barel atau 50% dari cadangan yang dilepas akan bersumber dari Amerika Serikat.
Sehingga dari dilepaskannya cadangan minyak IEA, akan ada penambahan pasokan hingga 2 juta barel per hari nya selama 2 bulan ke depan. Hal ini dilakukan IEA guna meningkatkan pasokan minyak ditengah potensi kelangkaan minyak akibat hilangnya pasokan dari Rusia. Sekadar info, IEA saat ini memiliki 1,5 miliar barel cadangan minyak strategis.
Akibat dari berita ini, minyak berjangka yang ditransaksikan di pasar global kompak anjlok. minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni terperosok US$5,57 atau 5,2 persen, menjadi US$101,07 per barel di London ICE Futures Exchange.
Sedangkan, Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei kehilangan US$5,73 atau 5,6 persen, menjadi ditutup di US$96,23 per barel di New York Mercantile Exchange.
Key Takeaway
Melemahnya harga minyak di pasar global merupakan implikasi dari respon pasar bahwa dengan dilepasnya cadangan minyak IEA, maka pasokan minyak akan lebih membaik yang membuat harganya juga akan mengalami penurunan karena supply yang ada sudah bisa mengimbangi demand yang ada. Warning alert untuk saham-saham super cycle produsen minyak seperti ELSA, MEDC, dan AKRA.
Mulai Investasi Saham sekarang!