Akibat dari perang Rusia vs Ukraina yang masih berlanjut, yang salah satu imbasnya membuat pasokan aliran gas dari Rusia menipis di tengah persiapan musim dingin, negara Eropa seperti Jerman, Italia, Austria dan Belanda akhirnya kembali membuka opsi untuk menggunakan batu-bara sebagai energi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) guna membantu pemenuhan kebutuhan.
Beralihnya juga ke batu-bara sebagai sumber energi karena kenaikan harga gas yang signifikan karena pasokannya yang terbatas yang membuat opsi beralih ke energi batu-bara dirasa tepat guna menekan laju inflasi negara tersebut.
Jerman, yang merupakan negara paling bergantung dengan pasokan gas dari Rusia saat ini tangki penyimpanan gas nya hanya berisi 56% saja. Sementara musim dingin sebentar lagi akan tiba membuat Jerman dan negara Eropa lainnya mau tidak mau kembali menggunakan energi batu-bara sebagai sumber energinya.
Key Takeaway
Kembalinya Eropa menggunakan batu-bara sebagai sumber energinya menjadi katalis positif bagi Indonesia sebagai salah satu negara produsen batu-bara terbesar di dunia. Jerman telah meminta Indonesia untuk memasok 150 juta ton batu bara. Akibatnya, harga kontrak batu-bara Juli naik 6,5% ke level USD382/ton.
Langkanya pasokan gas juga membuat harga gas dan minyak mentah dunia di pasar mengalami kenaikan yang mana juga jadi sentimen positif bagi Indonesia sebagai salah satu penghasil minyak mentah.
Kenaikan harga komoditas ini sangat menguntungkan bagi ekonomi Indonesia, sebab ditengah ancaman resesi akibat inflasi yang tinggi di beberapa negara di dunia seperti Amerika, Indonesia sebagai negara komoditas masih mampu mempertahankan level inflasinya di rentan 2%-4%.
Download InvestasiKu sekarang!