Produsen baterai asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) akan menjalin kerjasama dengan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC) membangun proyek senilai $5,97 miliar atau Rp85,77 triliun.
Satuan dari Kontemporer Amperex Technology Co. Ltd. akan ikut PT Aneka Tambang dan PT Industri Baterai Indonesia pada proyek yang mencakup segala hal mulai dari penambangan nikel hingga bahan baterai, daur ulang, dan pabrik baterai EV.
Sebagai informasi, Indonesia memiiliki cita-cita yang tinggi untuk menjadi market leader dalam memasok kendaraan listrik dengan modal cadangan nikel yang dimiliki.
“Proyek Indonesia merupakan tonggak penting bagi CATL saat kami memperluas jejak global kami, dan itu akan menjadi lambang persahabatan abadi antara China dan Indonesia,” Robin Zeng, pendiri dan ketua CATL, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
Proyek ini akan berbasis di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Usaha patungan tersebut masih membutuhkan persetujuan dari pemegang saham perusahaan dan regulator.
Key Takeaway
Jika usaha patungan ini disetujui oleh para pemegang saham dan regulator, maka harapannya perusahaan ini akan mampu memenuhi permintaan akan kendaraan listrik dan baterai listrik yang semakin meningkat.
Usaha patungan ini juga akan semakin meningkatkan kemampuan ANTM dalam memproduksi nikel dimana di 2021, ANTM berhasil produksi 11,01 juta ton basah nikel dan angka ini merupakan produksi tertinggi nikel ANTM.