Pada Kamis, 23 Juni 2022 kemarin, Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengumumkan bahwa cadangan minyak sawit di Indonesia naik hingga 7,4% jadi 6,1 juta ton di April 2022. Cadangan minyak sawit ini menjadi yang tertinggi sejak Gapki mengeluarkan data di 2016.
Total produksi naik 2,5% MoM jadi 4,26 juta ton di bulan April, dan eskpor naik 3,5% MoM jadi 2,09 juta ton tapi secara YoY mengalami penurunan 20,8% YoY. Turunnya ekspor minyak sawit secara tahunan karena aturan pemerintah yang sempat melarang untuk ekspor guna memastikan kebutuhan dalam negeri.
Sebagai negara konsumen terbesar di dunia yaitu China, dan India ekspor minyak sawit Indonesia ke negara tersebut mengalami penurunan namun ke Rusia dan Bangladesh mengalami kenaikan.
Dari dalam negeri, konsumsi domestik naik 16,2% MoM jadi 1,75 juta ton dimana sumbangsih trerbesar dari industry makanan lalu disusul dari industry biodiesel.
Key Takeaway
Cadangan yang meningkat dari Indonesia yang sekaligus sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, membuat harga minyak sawit kembali melemah karena pasar menilai cadangan minyak sawit yang banyak tidak diimbangi dengan permintaan yang banyak juga. Harga minyak sawit dalam 1 minggu ini sudah turun 12,76% dan secara bulanan sudah turun 19,01%.
Patut diwaspadai ke saham-saham CPO seperti AALI, LSIP, SIMP, BWPT karena harga sawit yang tuurn akan mempengaruhi kinerja emiten tersebut paling tidak di kuartal 2/2022 ini.
Download InvestasiKu sekarang!