PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada hari ini, 28 Maret 2022 akan membuka periode lockup saham bagi para pemegang saham strategisnya.
Lock up saham maksudya para pihak yang tercatat namanya dilarang menjual kepemilikannya di saham BUKA hingga waktu yang telah ditentukan.
Mengutip prosektus Bukalapak.com, berdasarkan POJK No. 25 Tahun 2017, semua pihak yang memperoleh saham BUKA dengan harga pelaksanaan di bawah harga Penawaran Umum Perdana dalam jangka waktu 6 bulan sebelum penyampaian pendaftaran ke OJK, maka pihak tersebut dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh saham perseroan yang dimilikinya sampai dengan 8 bulan setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana menjadi efektif.
Sebanyak 54 pihak para pemegang saham strategis mulai hari ini sudah bisa menjual saham kepemilikannya di pasar sekunder.
54 para pemegang saham strategis ini dibagi atas 2 pihak yaitu sebanyak 32 pihak merupakan pemegang saham yang wajib lock up dan 22 pihak merupakan pihak yang dengan sukarela lock up kepemilikan mereka di BUKA.
32 pihak yang wajib lock up sahamnya ialah Achmad Zaky Syaifudin, PT Kreatif Media Karya, Archipelago Investment Pte. Ltd., Microsoft Corporation, Standard Chartered UK Holdings Limited, Naver Corporation, Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd., Star AA Ventures Limited, Peter Teng He Xu, UBS AG, London Branch.
Selanjutnya : PT BRI Ventura Investama, (xii) PT Mandiri Capital Indonesia, (xiii) Genting Ventures VCC (bertindak untuk kepentingan Genting VCC Fund I), Sung Jin Kim (Kim Sung Jin), Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun), Seungkook Lee (Lee Seungkook), BonAngels Pacemaker Fund, 500 Durians, L.P.,500 Kimchi, L.P., K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund
Lalu, DKI Growing Star Fund II, 500 Startups IV, L.P.,Virdienash Haqmal, Clara Natalie, Nandhika Wandhawa Putra Harahap, Rionardo, (xxvii) Phiong Tadhan Immanuel Yapi, Muhammad Rachmat Kaimuddin, Teddy Nuryanto Oetomo, Willix Halim, Natalia Firmansyah, dan pemegang saham lainnya yang terdiri dari 204 pemegang saham perorangan yang merupakan karyawan atau ex-karyawan.
Key Takeaway
IPO saham BUKA di tawarkan di harga Rp850/lembarnya dan per 26 Maret 2022 kemarin, tercatat saham BUKA sudah turun 64% dari harga IPO nya tepatnya di tutup di level Rp308/lembarnya.
Meski publik tidak mengetahui berapa harga pembelian saham BUKA oleh pihak yang wajib lock up, namun jika mereka secara bertahap melakukan aksi jual artinya mereka sudah kehilangan kesempatan cuan lebih dari 50% dari harga IPO dan akan berpotensi mengalami penurunan harga kembali karena tekanan jual berpotensi kembali membuat harga BUKA menjadi turun.
Namun, jika para pihak lock up sebaliknya menambah kepemilikannya di BUKA, maka bukan tak mungkin harga nya kembali sentuh harga IPO mengingat kinerja BUKA di 2021 naik signifikan dibanding tahun sebelum-sebelumnya dan BUKA di 2021 dan 2022 ini secara massif akuisisi perusahaan lain guna menambah sumber pendapatannya.
Investasi saham sekarang yuk!