Daftar Isi
Meski trend atau era mobil listrik bukan berasal dari Indonesia, tapi Indonesia punya beberapa perusahaan baterai bahkan terbesar dan terintegrasi di dunia. Jika bicara jumlah investasi dari perusahaan baterai terbesar ini, nilainya juga tidak main-main lho!
Terlebih, kendaraan listrik saat ini baik di dunia maupun di Indonesia, juga sudah banyak digunakan. Tidak sedikit pecinta otomotif di Indonesia juga, memilih kendaraan listrik sebagai akomodasi transportasi sehari-hari. Kamu juga nggak?
Tapi, beberapa orang juga masih takut dan mempertanyakan soal ketersediaan spare part kendaraan listrik tersebut, salah satunya baterai. Tapi tenang! Karena, ada banyak perusahaan baterai di Indonesia yang mampu mematahkan ketakutan tersebut.
Pemerintah Dukung Pembangunan Electric Vehicle (EV)
Pemerintah Indonesia membuktikan bahwa mereka mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle, dengan membangun pabrik produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Hal tersebut dianggap sebagai angin segar, karena mampu meningkatkan potensi baru dalam sektor pertambangan nasional di Indonesia. Bagaimana tidak, Indonesia menjadi rebutan bagi para pengusaha baterai listrik, karena Indonesia memiliki persediaan sumber daya nikel 24 persen dari total cadangan nikel dunia.
Sebut saja Hyundai Motor Group, yang menjadi salah satu perusahaan otomotif asal Korea Selatan, yang mau membangung pabrik baterai di Indonesia dan bekerjasama dengan LG Chem Ltd. Selain Hyundai Motor Group, siapa lagi?
Tidak itu, masih ada banyak perusahaan baterai di Indonesia, seperti yang dilansir dari keterangan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yakni Bahlil Lahadalia.
Daftar Perusahaan Baterai di Indonesia
1. LG Energy Solution Ltd
Perusahaan baterai di Indonesia yang pertama, dan akan menjadi yang terbesar adalah LG Energy Solution Ltd. Seperti yang sudah disebut sebelumnya, perusahaan baterai ini bekerjasama dengan produsen pembuat mobil Korea Selatan, yakni Hyundai Motor yang memiliki nilai investasi mencapai US$9,8 miliar.
Untuk lokasi pabriknya, berada di Karawang, Jawa Barat. Tapi untuk lokasi smelter berada di Maluku Utara. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki sumber tambang yang cukup bagus.
Tidak hanya itu, perusahaan baterai ini juga bekerjasama dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Dari nilai investasi yang berikan, nantinya perusahaan baterai ini akan meliputi penambangan dan pemrosesan nikel bahan baterai EV, pembuatan baterai EV, dan daur ulang baterai.
2. Contemporary Amperex Technology (CATL)
Selanjutnya ada perusahaan baterai di Indonesia, di mana perusahaan ini berasal dari China, dan berkantor pusat di Ningde, Provinsi Fujian, Tiongkok, dan telah menjadi salah satu produsen baterai terbesar untuk kendaraan listrik di dunia.
Namun, perusahaan Contemporary Amperex Technology (CATL) ini, masih menentukan lokasi, untuk pembangunan pabrik. Adapun, Contemporary Amperex Technology (CATL) dibuat untuk memasok kebutuhan ekosistem electric vehicle (EV) untuk brand kendaraan listrik besar, seperti Tesla dan Volkswagen.
3. British Volt
Perusahaan baterai yang berbasis di Inggris yakni British Volt ini, ternyata juga memiliki pabrik atau fasilitas produksi di Indonesia. British Volt memang merupakan salah satu perusahaan baterai terbesar di Eropa yang mengembangkan baterai litium-ion yang besar, di Inggris Raya.
Tidak hanya itu, British Volt juga memiliki rencana untuk memasok baterai untuk kendaraan listrik dan aplikasi lainnya. British Volt juga akan bekerjasama dengan Group Bakrie yakni PT VKTR Teknologi Mobilitas.
4. BASF
BASF merupakan perusahaan kimia global asal Jerman, dan kehadirannya di Indonesia tidak secara khusus dalam memproduksi baterai. Namun, kabarnya saat ini Group BASF melakukan produksi bahan baterai untuk membangun ekosistem EV.
Nah, di Indonesia sendiri, BASF beroperasi melalui BASF Indonesia sebagai anak perusahaan BASF SE, yang menyediakan berbagai produk dan solusi kimia, untuk berbagai industri petrokimia, minyak, dan gas.
5. Foxconn
Foxconn merupakan perusahaan manufaktur global yang berkantor pusat di Taiwan. Perusahaan ini juga dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry Co., Ltd, yang terkenal perusahaan ini menjadi mitra manufaktur utama bagi berbagai merek elektronik terkemuka, termasuk Apple, Sony, Dell, dan banyak lainnya.
Di Indonesia perusahaan ini melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan seperti Gogoro, PT Industri Baterai Indonesia (IBC), dan PT Indika Energy Tbk, untuk memproduksi baterai dan juga kendaraan listrik di Indonesia.
Bahkan, perusahaan ini juga berencana untuk bekerjasama dengan lebih banyak lagi perusahaan, untuk membangun ekosistem EV yang lebih komprehensif.
Ekspor Bahan Baterai Listrik Meningkat
Dilansir dari ekonomi.bisnis.com, pemerintah Indonesia melaporkan bahwa ada kegiatan ekspor produk berupa bahan baku baterai, MHP, yang sudah disebut melesat mencapai US$1,72 miliar, atau naik 454,8 persen pada 2022.