Daftar Isi
Lazada, salah satu perusahaan e-commerce terkemuka di Asia Tenggara, baru-baru ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK), terhadap karyawan mereka di beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Keputusan ini mengejutkan banyak pihak mengingat Lazada baru saja menerima suntikan dana, sebesar USD 634 juta atau sekitar Rp9,8 triliun dari Alibaba, perusahaan induk mereka.
Lazada Melakukan PHK Karyawan Se-Asia Tenggara
Lazada mengumumkan PHK karyawan mereka pada tanggal 3 Januari 2024, sebagai bagian dari penyesuaian proaktif untuk mentransformasi kekuatan kerja mereka.
Tujuan dari transformasi ini adalah untuk memposisikan Lazada dengan lebih baik, dalam menghadapi tantangan bisnis dan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan.
Meskipun Lazada belum mengungkapkan secara rinci jumlah karyawan yang terkena dampak PHK ini, terdapat bocoran bahwa PHK tersebut melibatkan seluruh level manajemen, termasuk VP dan C-level kantor Lazada di masing-masing regional.
Selain itu, karyawan dari berbagai divisi seperti Customer Care, Product, Procurement, Campaign, Design, Commercial, Platform Governance, Marketing, dan Merchandise juga terkena imbas PHK ini.
Dampak Suntikan Dana dari Alibaba
Suntikan dana sebesar Rp9,8 triliun yang diterima Lazada dari Alibaba, seharusnya menjadi berita baik bagi perusahaan tersebut. Namun, keputusan PHK ini menunjukkan bahwa Lazada sedang melakukan penyesuaian strategis untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat di pasar e-commerce Asia Tenggara.
Transformasi Lazada di Bawah Naungan Alibaba
Lazada didirikan pada tahun 2012 dan telah hadir di enam negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Pada tahun 2016, Alibaba Group Holding mengakuisisi mayoritas saham Lazada dengan nilai sekitar $1 miliar, menjadikannya anak perusahaan Alibaba.
Sejak pertengahan 2022, Lazada dan Alibaba telah mengalami sejumlah perubahan kepemimpinan. CEO Lazada, Li Chun, digantikan oleh James Dong, kepala bisnis Alibaba di Thailand dan mantan asisten bisnis Daniel Zhang, mantan CEO Alibaba.
Pada bulan Juni 2023, Daniel Zhang mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO dan ketua Alibaba untuk fokus pada divisi awan Alibaba. Alibaba kemudian mengumumkan kepergian Zhang setelah 16 tahun bersama perusahaan tersebut.
Persaingan di Pasar E-commerce Asia Tenggara
Lazada bersaing dengan beberapa platform e-commerce lainnya di Asia Tenggara, seperti Shopee yang berbasis di Singapura dan Tokopedia di Indonesia.
Persaingan yang semakin ketat ini mendorong Lazada untuk melakukan transformasi dan penyesuaian strategis guna memposisikan diri mereka dengan lebih baik dalam menghadapi tantangan bisnis di masa depan.
Baca juga: SeaBank: Pemilik, Hubungannya dengan Shopee, & Sahamnya