INVESTASI
 

6+ Perbedaan Investasi dan Trading, Harus Tahu Soal Ini!

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 11 Sep 2024 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Di dunia investasi, ternyata ada banyak perbedaan investasi dan trading, khususnya pada instrumen investasi saham.

Mengingat saat ini banyak orang menggembar-gemborkan aktivitas trading saham. Padahal instrumen investasi juga ada yang berupa saham. 

Lantas, apa saja perbedaan investasi dan trading? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

 

Deretan Perbedaan Investasi dan Trading

Investasi adalah kegiatan menanamkan modal pada suatu perusahaan (emiten) maupun proyek dalam jangka lama, demi mendapatkan keuntungan lebih dari nilai aslinya di masa yang akan datang. 

Sementara trading adalah kegiatan jual beli barang dan jasa. Namun jika berkaitan pada investasi, biasanya trading mengacu pada kegiatan jual beli aset investasi khususnya saham.

Instrumen seperti kripto dan forex (foreign exchange) juga sering menjadi sasaran trading. 

Jadi, perbedaan investasi dan trading mencakup beberapa hal berikut:

  1. Jangka waktu
  2. Tujuan
  3. Toleransi Risiko
  4. Profil Risiko
  5. Potensi Keuntungan
  6. Pelindung Aset
  7. Metode Analisis
  8. Sebutan Individunya

 

1. Jangka Waktu

Investasi:

Jangka waktu investasi adalah jangka panjang, yang diukur dalam patokan tahun maupun dekade.

Seorang investor pasti akan berupaya mempertahankan nilai asetnya dalam periode lama. 

 

Trading:

Jangka waktu trading justru lebih pendek, bahkan dapat dihitung dalam patokan jam, hari, atau minggu saja.

Itulah mengapa, para trader selalu memperhatikan smartphone mereka sepanjang hari untuk memantau pergerakan harga saham, kripto, maupun forex. 

 

2. Tujuan

Investasi:

Seseorang melakukan investasi semata-mata untuk mempertahankan kepemilikan asetnya dalam jangka lama sekaligus menumbuhkan nilai keuntungan. 

 

Trading:

Untuk mendapatkan keuntungan hanya dalam waktu singkat saja, bahkan sehari saja sudah mengetahui hasilnya. 

 

3. Toleransi Risiko

Investasi:

Risikonya lebih stabil. Biasanya, seorang investor akan melakukan penghitungan terlebih dahulu sebelum memilih aset-aset investasi dari emiten apapun. 

 

Trading:

Risiko lebih tinggi, karena adanya transaksi jual beli aset yang memanfaatkan momentum.

Tak jarang, para trader akan melakukan pinjaman saldo dari pialang terlebih dahulu untuk membeli aset tersebut. 

 

4. Profil Risiko

Investasi:

Bergantung pada instrumen investasi yang dipilih.

Pada profil tipe konservatif biasanya berlaku pada mereka yang menanamkan modal pada aset deposito, reksadana pasar uang, dan obligasi negara. 

 

Trading:

Profil tipe super agresif. Biasanya berlaku pada trader yang memilih aset dengan fluktuasi tinggi. Contohnya saham, forex, dan kripto. 

 

5. Potensi Keuntungan

Investasi:

Capital gain, yakni nilai keuntungan didapatkan dari pertambahan nilai saham atau aset yang sedang diinvestasikan. 

Lalu ada juga dividend gain berupa pembagian hasil dari emiten. 

 

Trading:

Keuntungan didapatkan dari selisih harga beli dan harga jualnya. 

 

6. Pelindung Aset

Investasi:

Khususnya pada instrumen saham, fundamentalnya sudah berjalan baik sehingga harga akan pulih kembali jika terjadi penurunan harga. 

 

Trading:

Seorang trader harus berupaya mengenali elemen stop loss. Dalam konteks ini, mengacu pada batas kerugian yang ditentukan oleh trader itu sendiri. 

 

7. Metode Analisis

Investasi:

Analisis dasar dalam pengambilan keputusan berupa bagaimana kinerja keuangan, valuasi, dan rasio.

Selain itu, juga harus memperhatikan faktor eksternal seperti bagaimana kondisi industri emiten, tren ekonomi, maupun kebijakan politik ekonomi. 

 

Trading:

Ada 3 analisis, yakni:

  • Buy on Weakness, membeli instrumen trading misalnya saham saat saham tengah turun hingga level tertentu. 
  • Buy on Breakout, yakni membeli instrumen trading saat sudah menembus level resistance tertentu. 
  • Buy on Retracement, yakni membeli instrumen trading saat sudah kembali ke area breakout. 

 

8. Sebutan Individunya

Investasi:

Investor, yakni seseorang yang melakukan investasi. Biasanya, mereka akan menggunakan aplikasi investasi untuk memantau perkembangan asetnya, salah satunya InvestasiKu

 

Trading:

Trader, yakni seseorang yang melakukan aktivitas trading.

Biasanya mereka akan menggunakan analisis teknik dengan chart untuk mendeteksi pergerakan harga instrumen seperti saham, kripto, maupun forex. 

 

Mau Pilih Investasi atau Trading?

Jika kamu ingin memilih investasi supaya kondisi keuangan lebih baik di masa depan, maka pertimbangkan berbagai instrumen yang ada. Mulai dari saham, reksadana, obligasi, emas, atau bahkan properti. 

Khususnya bagi kamu yang ingin berinvestasi saham, dapat melalui aplikasi InvestasiKu. Pada aplikasi ini, kamu dapat menemukan deretan emiten investasi yang terjamin keuntungannya. 

Mulai dari Bank Syariah Indonesia (BRIS), Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), Bank BTPN Syariah (BTPS), Bank Centra Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan lainnya. 

Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan keuntungan untuk kehidupan lebih baik kedepannya.  

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO