Omong-omong soal liburan ke luar negeri, ada hal yang wajib kamu coba selain destinasi wisata dan kulinernya. Tak lain dan tak bukan adalah moda transportasi umum yang ikonik di sana.
Katakanlah di Jakarta punya bajaj, maka Thailand pun punya tuk tuk. Kedua moda transportasi legendaris ini pun juga memiliki bentuk yang hampir sama dan sering menjadi andalan para warga lokal.
Jika kamu berkesempatan liburan ke Thailand, wajib deh mencoba naik tuk tuk ini. Eits, sebelum itu kamu harus perhatikan hal-hal berikut tentang tuk tuk Thailand supaya tidak menyesal kemudian!
7 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Tuk Tuk Thailand
Di Thailand, terdapat moda transportasi umum yang ikonik yakni tuk tuk. Di sana, moda transportasi yang sekilas mirip bajaj ini disebut dengan nama sam lor (beroda tiga).
Naik tuk tuk mungkin akan lebih lambat sampai di tempat tujuan, tetapi justru menjadi pengalaman seru karena tidak semua berkesempatan menaikinya.
Sejarah Tuk Tuk Thailand
Tuk tuk adalah kendaraan becak beroda tiga yang sudah ada sejak tahun 1940-an di Thailand. Penamaan “tuk tuk” diyakini sebagai bentuk representasi suara dari mesin kecil kendaraan ini.
Selama bertahun-tahun, tuk tuk selalu menjadi simbol mobilitas perkotaan di Bangkok, terutama dengan menawarkan alternatif transportasi terjangkau yang mampu menjelajahi jalanan ramai.
Sejarah tuk tuk Thailand berkaitan erat dengan perkembangan becak modern di Jepang pada tahun 1930-an. Seiring berjalannya waktu, Thailand turut mempopulerkan becak roda tiga ini terutama era pasca-Perang Dunia II.
Kala itu, pemerintah Thailand memang tengah berupaya memodernisasi transportasi khususnya bagi masyarakat dengan harga murah dan mampu menjangkau seluruh wilayah. Alhasil, pada tahun 1960-an pun akhirnya tuk tuk selalu berseliweran di jalanan kota-kota Thailand sebagai moda transportasi umum.
FYI, penyebaran tuk tuk tak hanya ada di Negara Gajah Putih ini saja, tetapi juga di Kamboja, Laos, dan Vietnam.
Pada tahun 2000-an, tuk tuk kian berinovasi dengan tambahan mesin listrik supaya mengurangi emisi dan lebih ramah lingkungan. Hingga detik ini, tuk tuk masih tetap populer bagi warga lokal maupun wisatawan.
Tuk Tuk Bisa Muat Berapa Orang?
Normalnya, tuk tuk ini dapat dinaiki 2-3 orang saja. Namun pada tuk tuk yang telah dimodifikasi dengan tambahan bangku, maka dapat memuat hingga 5 orang dewasa.
Cara Memanggil Tuk Tuk
Cara memanggil tuk tuk itu hampir sama dengan memanggil taksi. Biasanya justru tuk tuk akan terparkir berjejer-jejer di depan tempat wisata maupun hotel.
Kamu cukup melambaikan tangan saja, maka supir tuk tuk akan menghampirimu.
Baca Juga: Bangkok vs Phuket, Mending Wisata Kemana?
Berapa Kecepatan Tuk Tuk?
Tuk tuk dapat berjalan dengan kecepatan 20 hingga 40 km/jam menggunakan mesin two-stroke.
Moda transportasi ini memang tidak didesain untuk berjalan cepat seperti kendaraan lainnya, melainkan hanya untuk menjelajahi jalanan kota. Namun jika kamu khawatir akan kecepatannya, bisa meminta sang supir untuk memperlambat laju kendaraan.
Variasi dan Tarif Naik Tuk Tuk Thailand
Tarif biaya naik tuk tuk itu beragam. Hal ini bergantung pada jarak, lokasi, waktu, dan keterampilan dalam tawar-menawar. Yap, sama halnya dengan bertransaksi barang di pasar, sebelum naik tuk tuk pun harus pintar-pintar menawar supaya mendapatkan harga wajar. Apalagi, kamu notabene adalah turis sehingga biasanya justru dipatok harga lebih mahal.
Setiap kota di Thailand memiliki bentuk dan tarif biaya tuk tuk yang berbeda.
Zaman sekarang, tuk tuk makin bervariasi dengan adanya tuk tuk kargo yang khusus digunakan oleh para pedagang dan petani di pedesaan, dan tuk tuk custom untuk tujuan marketing.
Tuk Tuk Bangkok
Tuk tuk Bangkok cenderung lebih mencolok dengan warna cerah. Tak jarang, disertai lampu LED dan sistem suara yang menarik perhatian turis.
Namun diusahakan untuk tidak naik tuk tuk saat rush hour karena justru tarifnya akan semakin tinggi.
Harga:
- Jarak pendek hanya sekitar Bangkok saja, maka tarifnya berkisar antara 50 hingga 150 Baht (Rp22.000 hingga Rp68.000)
- Jarak jauh terutama menuju ke objek wisata tertentu, maka tarifnya berkisar antara 200 hingga 500 Baht (Rp91.000 hingga Rp228.000)
Tuk Tuk Chiang Mai
Bentuk tuk tuk Chiang Mai justru warnanya lebih kuno dan sering dihias dengan kesenian tradisional. Tak jarang, tuk tuk menjadi bagian dari pameran budaya lokal.
Pasar malam atau pasar akhir pekan di Chiang Mai akan selalu ramai dilewati tuk tuk, sehingga mungkin harganya agak mahal selama waktu tersebut.
Harga:
- Jarak dekat hanya sekitar Chiang Mai saja, maka tarifnya berkisar antara 30 hingga 100 Baht (Rp13.000 hingga Rp45.000)
- Jarak jauh terutama menuju ke objek wisata tertentu, maka tarifnya mencapai 100 hingga 300 Baht (Rp45.000 hingga Rp137.000)
Apakah Tuk Tuk Aman Untuk Travelling?
Jika dalam jarak dekat, tentu aman. Namun jika menggunakan tuk tuk untuk traveling yang bahkan berpindah kota, maka tidak aman.
Mengingat tuk tuk tidak memenuhi standar keamanan apabila untuk tujuan traveling beda kota. Terutama saat hujan, roda tuk tuk akan mudah tergelincir. Ditambah lagi, kebanyakan memang kendaraan ini terbuka, sehingga kamu akan basah kuyup saat hujan.
Tips Naik Tuk Tuk Supaya Tidak Terkena Scam
Sama halnya dengan negara ini, turis seringkali terkena scam dari para oknum nakal. Berikut ini beberapa tips naik tuk tuk supaya lebih waspada dari scam manapun.
1. Sepakati Tarif dengan Supir
Jangan langsung tuk tuk begitu saja. Lakukan negosiasi terlebih dahulu dengan supir dan sepakati harga yang sesuai.
Ada baiknya jika kamu memiliki teman orang Thailand yang membantu berkomunikasi karena biasanya tarif akan dinaikkan khusus pada turis.
Namun jika kamu tidak memiliki teman orang Thailand dan tetap ingin naik tuk tuk, maka jangan menerima tawaran pertama dari supir. Cobalah untuk berkompromi lebih lanjut.
2. Selalu Bawa Uang Receh
Saat naik tuk tuk, biasanya supir lebih suka pembayaran uang pas. Jadi, daripada harus menunggu mereka memberikan uang kembalian, maka beri saja uang pas terutama koin kecil.
3. Berpegangan Secara Erat
Sebagai penumpang, kamu harus selalu berpegangan pada pegangan tangan di dekat jok tuk tuk. Terutama saat setir berbelok.
4. Waspada Rute Berputar
Terkadang, ada oknum supir nakal yang sengaja mengambil rute lebih jauh supaya harganya lebih mahal. Itulah mengapa, para turis menjadi sasaran empuk para oknum nakal ini.
Usahakan kamu selalu memantau rute dengan Google Maps. Jika ternyata sang supir sengaja berbelok ke jalanan yang lebih jauh, tolak dengan sopan atau minta berhenti.
5. Pertimbangan Tuk Tuk Dalam Jarak Pendek
Sebagai turis, pertimbangkan kembali untuk naik tuk tuk dalam jarak pendek karena harganya justru akan mahal. Apabila tujuanmu memang dekat, sebaiknya jalan kaki saja.
Namun jika kamu memiliki teman orang Thailand, maka harganya kemungkinan tidak akan begitu mahal.
6. Tanya ke Warga Lokal Akan Rekomendasi Tuk Tuk
Kamu dapat menanyakan ke warga lokal atas rekomendasi tuk tuk yang terpercaya. Biasanya, para warlok ini akan merekomendasikan layanan tuk tuk yang memang baik dan bahkan berbagi pengalamannya.
7. Jangan Naik Saat Rush Hour
Di Thailand, rush hour terjadi pada pukul 7-9 pagi atau 5-7 sore.
Jika kamu tetap nekat naik tuk tuk pada saat itu, maka siap-siap terjebak dalam kemacetan selama berjam-jam dengan penuh keringat dan menghirup asap kendaraan lain di jalanan.
Baca Juga: Mengapa Gajah Thailand yang Begitu Dihormati Oleh Masyarakat Lokal?
Siap Mencoba Tuk Tuk Thailand yang Ikonik Ini?
Itulah serba-serbi kendaraan ikonik tuk tuk yang selalu menjadi warna di beberapa kota Thailand. Selain mencicipi kuliner dan datang ke destinasi wisata fenomenal, kamu juga bisa naik tuk tuk ikonik ini kemudian membagikan pengalaman di sosial media.
Jika kamu ingin mencoba naik tuk tuk Thailand ini, maka ikuti saja program HealingVest, kolaborasi antara kesempatan healing dengan investasi khususnya reksadana.
Tanpa basa-basi, ayo segera pilih lokasi negara Thailand di sini dan wujudkan mimpimu naik tuk tuk!