Banyak orang yang masih bingung antara liburan ke Tokyo atau Kyoto. Liburan ke luar negeri terutama Jepang tentunya menjadi kesempatan yang tidak semua orang bisa merasakan, sehingga harus dipikirkan secara matang-matang dalam seluruh agendanya.
Tokyo yang notabene merupakan ibukota Jepang, tentu saja memiliki suasana ramai. Kyoto ternyata justru sempat menjadi ibukota Jepang dari tahun 794 hingga 1868.
Alhasil, suasana kedua kota ini juga berbeda. Kota Tokyo lebih cenderung modern, sementara kota Kyoto tradisional penuh dengan peninggalan budaya.
Yuk, simak apa saja perbedaan antara Tokyo dan Kyoto sebagai perbandingan untuk liburan kesana!
Tokyo vs Kyoto dari Segala Perbandingan
Ada banyak hal yang dibandingkan jika kamu bingung hendak memilih Tokyo atau Kyoto sebagai destinasi liburan.
Cermati baik-baik dan sesuaikan dengan kondisi yang menyertaimu, termasuk anak-anak yang ikut.
Waktu Terbaik Untuk Berkunjung
Di Jepang terdapat 4 musim yakni musim semi, musim gugur, musim panas, dan musim dingin. Pertimbangkan dahulu kamu ingin merasakan musim apa selagi liburan ke Jepang.
Tokyo:
Kota Tokyo berada di zona subtropis lembab dengan suhu rata-rata adalah 16°C.
Waktu terbaik untuk liburan ke Tokyo adalah saat musim semi dan musim gugur.
Pada bulan Maret-Mei adalah musim bunga sakura, sedangkan bulan September-November menjadi waktu saat daun pohon sudah mulai menguning dan merah.
Namun perlu kamu ketahui pada masa-masa tahun baru, harga hotel akan naik tajam karena membludaknya turis.
Kyoto:
Kota Kyoto memiliki suhu rata-rata tahunan 16°C.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Kyoto adalah saat musim semi dan musim gugur.
Pada periode Maret-Mei dan September-November justru memiliki cuaca baik dengan suhu nyaman.
Disarankan untuk memesan hotel beberapa bulan dari periode tersebut karena pasti akan ramai turis.
Tips Perjalananan
Baik kota Tokyo dan Kyoto memiliki tata kota yang bagus, sehingga nyaman untuk jalan kaki. Namun kamu juga bisa menyewa sepeda maupun naik transportasi umum.
Tokyo:
Tokyo merupakan ibukota Jepang, sehingga menjadi kota metropolitan besar. Ada banyak transportasi canggih yang nyaman dan terjangkau untuk mengelilingi kota.
Usahakan untuk tidak naik transportasi umum seperti kereta bawah tanah saat rush hour karena pasti kamu tidak akan dapat tempat duduk.
Apalagi jika kamu membawa anak-anak, maka hindari rush hour.
Beli tiket transportasi prabayar yang dapat diisi ulang, seperti Suica Card dan Pasmo Card untuk bus dan kereta kota.
Suica Card dapat dibeli di stasiun Japan Railways, sedangkan Pasmo Card tersedia di stasiun Tokyo Metro dan Toei Subway.
Kyoto:
Kyoto menjadi kota dengan sistem transportasi umum yang nyaman dan terjangkau.
Pusat kota dan beberapa distrik terkenal cukup mudah ditempuh hanya dengan jalan kaki saja.
Jika kamu suka bersepeda, maka dapat menyewanya untuk menjelajahi kota.
Di Kyoto, ada beberapa kartu transportasi seperti Icoca, Suica, dan Pasmo.
Baca Juga: 10 Wisata Jepang yang Jauh Dari Keramaian, Cocok Untuk Healing!
Suasana Kota
Jika berbicara suasana kota antara Tokyo dan Kyoto, maka tentu saja keduanya berbeda.
Tokyo:
Kota Tokyo sebelumnya dikenal dengan nama Edo yang menjadi ibukota Jepang sejak tahun 1868 silam.
Masih banyak peninggalan perang yang terasa di kota metropolitan ini sebab pernah terjadi pengeboman pada 10 Maret 1045 oleh tentara AS.
Meskipun demikian, Tokyo dapat bangkit kembali dan menjadi kota penuh suasana modern layaknya London dan New York.
Yap, Tokyo memang mendapatkan banyak pengaruh dari barat.
Segala sudut kota pasti memiliki lampu terang benderang seperti di distrik Akihabara. Ada pula tempat penyeberangan pejalan kaki tersibuk di dunia yakni di Shibuya.
Alhasil, pemandangan di kota ini adalah penuh dengan gedung pencakar langit dan orang-orang berjubel di jalanan.
Saking modern kota ini, Tokyo dianggap sebagai pelopor bagi segala hal baru di dunia.
Kyoto:
Di sisi lain, Kyoto ternyata pernah menjadi ibukota Jepang sejak 794 hingga 1868.
Alhasil, kota ini masih memberikan nuansa tradisional dengan banyaknya kuil kecil dan tata kota ala Jepang kuno, kurang lebih 1.600 kuil.
Salah satunya adalah Kuil Kamigamo yang berada di Sungai Kamo, dibangun pada akhir abad ke-7 menjadi kuil tertua di Jepang dan dilindungi oleh UNESCO.
FYI, selama terjadi Perang Dunia II justru Kyoto tidak hancur sama sekali—berbeda dengan Tokyo yang rusak parah bersama bangunan tradisionalnya karena serangan sekutu.
Rata-Rata Anggaran
Untuk liburan ke Jepang baik itu Tokyo maupun Kyoto, kamu harus pertimbangkan anggarannya terlebih dahulu.
Tokyo:
Jika kamu memiliki anggaran lebih, coba saja berlibur ke Tokyo yang notabene mahal.
Yap, memang Tokyo dianggap sebagai salah satu kota termahal untuk ditinggali.
Untuk tiket bus satu hari biayanya sekitar 230 yen. Jika perjalanan taksi mencapai 1.500 yen.
Kyoto:
Kyoto justru 30% lebih murah daripada Tokyo sehingga terjangkau untuk segala aspek.
Jika kamu ingin liburan ke Jepang tetapi tetap hemat, maka Kyoto menjadi pilihan utama.
Sajian Kuliner
Ada banyak sajian kuliner yang ditawarkan dari Tokyo maupun Kyoto. Makanan seperti sushi, takoyaki, atau street food lain mudah ditemukan di kedua kota tersebut.
Tokyo:
Di Tokyo lebih banyak terdapat pilihan makanan. Kamu bahkan dapat menemukan beberapa restoran Perancis, Italia, hingga Tiongkok di kota besar ini.
Di Tokyo, terkenal dengan budaya izakaya alias bar yang menyajikan berbagai hidangan makanan kecil dan minuman alkohol.
FYI, di Tokyo ada sekitar 263 restoran dengan bintang Michelin!
Kyoto:
Jika kamu ingin mencicipi makanan dengan cita rasa tradisional, maka pilih saja di Kyoto. Ada banyak seafood yang segar dengan konsep teishoku.
Konsep ini mengacu pada makanan lengkap dengan hidangan utama nasi, sup miso, berbagai lauk-pauk, dan acar sayuran.
Baca Juga: 22+ Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Jepang, Kurang Sopan dan Kasar!
Jadi, Mau Pilih Tokyo atau Kyoto?
Itulah beberapa perbedaan antara Tokyo dan Kyoto untuk dijadikan sebagai pilihan destinasi liburanmu.
Jika kamu suka hal-hal modern dan pemandangan gedung pencakar langit maka pilih Tokyo.
Sebaliknya, jika kamu suka hal-hal yang tradisional dengan pemandangan alam memukau maka pilih Kyoto.
Menjejakan kaki di Jepang tentu saja akan menjadi pengalaman tak terkira.
Nah, kamu bisa mewujudkan pengalaman tersebut dengan mengikuti program HealingVest, kolaborasi antara kesempatan healing dengan investasi khususnya reksadana.
Tanpa basa-basi, ayo segera pilih tujuan healing-mu di sini.