Jika kamu masih pemula di dunia saham, pasti bingung dengan keberadaan istilah leverage.
Pada dasarnya, leverage adalah utang yang dilakukan perusahaan emiten. Istilah ini hampir memiliki konteks yang sama baik dalam dunia investasi maupun bisnis.
Tujuan leverage adalah semata-mata untuk meningkatkan keuntungan perusahaan tersebut. Jika demikian, memangnya apa sih pengertian leverage itu?
Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Pengertian Leverage
Leverage adalah tingkat kemampuan perusahaan emiten dalam menggunakan aset atau modal yang memiliki biaya tetap (hutang maupun saham) dalam rangka mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
Jika dalam konteks investasi, maka leverage ini mengacu pada utang atau pinjaman modal dari pihak investor kepada perusahaan emiten dengan tujuan mengembangkan usahanya.
Berdasarkan artikel jurnal, leverage tidak berpengaruh pada return saham, tetapi tetap berpengaruh pada “kesan” terhadap nilai perusahaan terkait.
Artinya, tingkat leverage tinggi dapat mengurangi daya beli investor. Alhasil, dapat berdampak pada menurunnya harga dan return saham.
Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan utang dalam sebuah perusahaan emiten yang terlalu tinggi justru akan membahayakan. Hal itu karena nantinya, perusahaan terkait akan masuk pada kategori extreme leverage, dimana perusahaan akan terjebak pada tingkat utang yang tinggi dan cenderung sulit lepas dari beban utang.
Meskipun demikian, leverage justru dapat membantu perusahaan emiten dalam menyelamatkan bisnisnya jika penggunaannya efektif. Sebaliknya, jika penggunaan utang asal-asalan, dapat menyebabkan bisnis bangkrut.
Itulah mengapa, sebuah perusahaan emiten wajib menyeimbangkan berapa total utang yang layak diambil dan darimana sumber-sumber yang dipakai untuk membayar utang.
Berdasarkan artikel jurnal Pengaruh Leverage Terhadap Return Saham dan Peranan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderasi juga menyatakan hal yang sama.
Leverage menggambarkan tingkatan utang perusahaan sekaligus indikator kinerja keuangan dari perusahaan emiten tersebut. Dalam hal ini, justru menjadi acuan pertimbangan investor untuk berinvestasi saham pada perusahaan emiten tersebut.
Sebaliknya, tingkat leverage yang rendah dari suatu perusahaan emiten mampu menarik minat investor untuk berinvestasi.
Baca Juga: Manfaat Laporan Keuangan Bagi Pemilik dan Investornya, Apa Saja?
Mau Memantau Harga Saham Secara Mudah?
Nah, itulah penjelasan apa itu leverage dalam dunia investasi yang merujuk pada aktivitas utang perusahaan emiten demi keberlangsungan bisnisnya. Sekalipun tingkatan leverage itu tidak berpengaruh sepenuhnya pada return saham, tetapi menjadi indikator pertimbangan investor untuk berinvestasi pada perusahaan emiten terkait.
Berhubung sekarang ini segalanya sudah serba canggih, maka untuk memantau perkembangan trafik harga saham pun dapat dilakukan melalui aplikasi smartphone saja. Salah satunya adalah aplikasi InvestasiKu.
Dari aplikasi ini, kamu dapat melakukan investasi berbagai instrumen seperti saham, reksadana, maupun reksadana melalui platform aplikasi investasi terpercaya.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.
Sumber:
Nurdin, Mabid, dan Rini Tri Hastuti. (2020). Pengaruh Leverage Profitabilitas Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur. Jurnal Multiparadigma Akuntansi Tarumanegara, Vol 2.
Meliza, dkk. (2024). Pengaruh Leverage Terhadap Return Saham dan Peranan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi dan Sistem Informasi, Vol 5 (1).