Daftar Isi
Saham adalah salah satu opsi investasi yang sedang tren di kalangan masyarakat. Kenapa begitu? Karena cara kerjanya yang relatif sederhana dan potensi keuntungan yang signifikan yang dapat diperoleh oleh para investor saham. Selain itu, investasi saham dapat menjadi cara untuk memperluas portofolio finansial kamu di masa depan yang lebih baik.
Jika kamu baru memulai perjalanan investasi dan masih bingung tentang jenis investasi yang cocok untuk kamu, saham bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, seperti halnya saat mencoba hal baru, kamu perlu melakukan penelitian dan memahami aspek-aspek penting tentang saham. Selain memilih perusahaan dengan bijaksana, kamu juga harus mampu menganalisis nilai intrinsik dari perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, sebagai seorang investor pemula, penting untuk memahami konsep nilai intrinsik dalam konteks perusahaan dan bagaimana cara mengestimasinya. Dengan pemahaman ini, kamu dapat meraih kesuksesan dalam berinvestasi di pasar saham. Oleh karena itu, yuk kita simak artikel berikut ini!
Pengertian Nilai Intrinsik Saham
Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari suatu saham, yaitu perkiraan nilai yang diperoleh dengan mempertimbangkan risiko dan potensi pengembalian investasi. Konsep nilai intrinsik ini berbeda dengan nilai pasar (harga saham saat ini) atau nilai buku (book value).
Penilaian nilai intrinsik saham didasarkan pada berbagai faktor yang mempengaruhi kualitas suatu perusahaan, termasuk aset yang terlihat dan tidak terlihat serta prospek pertumbuhannya.
Biasanya, perhitungan nilai intrinsik saham melibatkan berbagai metode analisis fundamental. Salah satu metode yang umum digunakan adalah dengan mengakumulasikan seluruh laba yang dihasilkan oleh aset perusahaan, kemudian menghitung nilai saat ini (present value) dengan menggunakan tingkat diskonto tertentu.
Penting untuk dicatat bahwa nilai intrinsik saham dapat berbeda antara satu negara dengan negara lainnya karena perhitungannya bergantung pada mata uang yang berlaku di masing-masing negara.
Fungsi Nilai Intrinsik Saham
Sebelum memulai perjalanan investasi, ada satu hal penting yang perlu kamu pahami dengan baik, yaitu nilai intrinsik suatu saham. Mengapa ini begitu krusial? Karena nilai intrinsik akan menjadi faktor penentu apakah saham yang kamu pilih saat ini dihargai dengan diskon atau tidak.
Jika kamu menemukan saham dengan harga diskon dan perusahaan yang bersangkutan memiliki catatan kinerja yang solid, maka peluang untuk meraih hasil investasi yang optimal di masa depan semakin besar.
Selain itu, pemahaman tentang nilai intrinsik saham akan membantu kamu membuat keputusan yang bijak, apakah saham tersebut layak untuk dibeli atau tidak, serta apakah sebaiknya kamu mempertahankannya atau menjualnya.
Alasan Perlu Tahu Nilai Intrinsik Saham
Mengkomputasi nilai intrinsik saham merupakan hal yang sangat esensial bagi para investor. Hal ini berguna untuk mengidentifikasi saham-saham yang diperdagangkan dengan potongan harga tertinggi dan potensi keuntungan yang paling menjanjikan. Dengan kata lain, memahami nilai intrinsik saham menjadi landasan analisis fundamental yang sangat berarti.
Dalam melakukan analisis ini, kita akan menemui beberapa penilaian terhadap harga saham yang mengemuka. Beberapa dari penilaian tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Overvalued
Apabila hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai intrinsik lebih rendah daripada nilai aktual atau harga saham yang sebenarnya, maka dapat disimpulkan bahwa harga saham tersebut terlalu tinggi. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan transaksi yang lebih cepat dan dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan penurunan harga saham dengan cepat.
2. Undervalued
Jika nilai intrinsik suatu saham dihitung lebih tinggi daripada harga saham saat ini, maka dapat disimpulkan bahwa saham tersebut diperdagangkan dengan harga rendah dan memiliki fondasi yang kuat. Di masa depan, dapat diantisipasi bahwa harga saham tersebut akan naik. Karakteristik ini adalah yang sering dicari dalam investasi jangka panjang.
3. Fair Valued
Nilai intrinsik saham dapat sejajar dengan harga pasar yang sebenarnya, menunjukkan bahwa harga saham tersebut sebanding dengan nilai fundamentalnya.
Pedoman Penentuan Jual Beli Saham Berdasarkan Nilai Intrinsik
Dilansir dari beberapa sumber nilai intrinsik menggambarkan nilai sekarang dari aliran kas yang akan diterima dari kepemilikan saham tersebut. Terdapat tiga panduan sederhana yang dapat digunakan dalam menentukan apakah saham sebaiknya dibeli, dijual, atau dipertahankan:
- Jika nilai intrinsik > harga pasar saat ini, ini mengindikasikan bahwa saham tersebut dianggap undervalued (harganya terlalu rendah), dan disarankan untuk membeli saham tersebut atau tetap memegangnya jika kamu sudah memiliki saham tersebut.
- Jika nilai intrinsik < harga pasar saat ini, ini mengindikasikan bahwa saham tersebut dianggap overvalued (harganya terlalu mahal), dan tidak disarankan untuk membeli saham tersebut. Jika kamu sudah memiliki saham tersebut, sebaiknya pertimbangkan untuk menjualnya.
- Jika nilai intrinsik = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dianggap memiliki harga yang wajar dan berada dalam kondisi keseimbangan.
Baca juga: Apa Itu Analisis Fundamental
3 Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham
Berikut 3 cara sederhana untuk menghitung nilai intrinsik saham.
1. Penilaian Nilai Intrinsik Saham Melalui Model Pertumbuhan Dividen
Salah satu cara untuk menghitung nilai intrinsik sebuah saham adalah dengan menggunakan pembagian dividen atau keuntungan perusahaan kepada pemegang saham.
Dalam metode ini, kamu perlu mengetahui jumlah dividen yang dibayarkan selama periode tertentu. Beberapa istilah yang relevan dalam metode ini meliputi:
A = Periode pembagian dividen
B = Jumlah dividen
C = Tingkat diskonto konstan
Rumus perhitungannya adalah: A = [B1/(1+C) + [B2/(1+C) + sebagainya
Misalnya, jika sebuah perusahaan membayarkan dividen sebesar Rp30, Rp20, Rp23, Rp30, Rp26, Rp28, Rp30, dan Rp34 selama periode 1-8, dan tingkat diskonto adalah 5%, maka nilai intrinsiknya adalah Rp200,95.
2. Penilaian Nilai Intrinsik Saham Menggunakan Metode Relatif
Cara sederhana untuk menghitung nilai intrinsik saham adalah dengan metode relatif. Dalam metode ini, kamu perlu memahami istilah-istilah berikut:
EPS = Laba per saham berdasarkan laporan tahunan
PER = Price Earning Ratio
Rumus yang digunakan adalah: Nilai Intrinsik = EPS X PER
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memperkirakan laba per saham tahun depan sebesar Rp225 dan PER mereka adalah 12 kali, maka nilai intrinsiknya adalah Rp2.700.
3. Penilaian Nilai Intrinsik Saham Menurut Benjamin Graham
Dalam menghitung nilai intrinsik saham berdasarkan rumus Benjamin Graham, kamu perlu memahami istilah-istilah berikut:
V = Nilai intrinsik
EPS = Laba per saham berdasarkan laporan tahunan
8.5 = Angka dasar P/E
g = Ekspektasi pertumbuhan (dalam persentase)
4.4 = Tingkat pengembalian investasi bebas risiko
AAA = Tingkat bunga obligasi jangka panjang
Rumus nilai intrinsiknya adalah: V = EPS x (8.5 + 2g)
Rumus ini dapat dimodifikasi dengan faktor 4.4/AAA.
Misalnya, jika sebuah saham diperdagangkan dengan harga Rp6.700 per lembar, dan EPS sebesar 558, perkiraan pertumbuhan sebesar 15%, tingkat bunga BI sebesar 6,5%, dan tingkat AAA sebesar 12%, maka nilai intrinsiknya adalah Rp4.910.
Dalam perbandingan, jika harga saham aktual adalah Rp6.700 sementara nilai intrinsiknya adalah Rp8.092, maka saham tersebut dianggap overvalued dan lebih cocok untuk investasi jangka pendek.
Itulah pengertian, fungsi, dan cara menghitung nilai intrinsik saham. Nah, kalau kamu ingin investasi saham, jangan sembarangan pakai aplikasi ya!
Kamu bisa mulai investasi di platform khusus untuk investasi, yakni InvestasiKu!
InvestasiKu, adalah platform investasi online, yang punya banyak produk dan fitur unggul, baik untuk investor pemula maupun profesional. Saat ini, InvestasiKu menyediakan produk saham, dan selanjutnya akan ada produk reksadana, obligasi, dan rencana.