PT Gudang Garam Tbk (GGRM) atau Gudang Garam, telah mendirikan anak perusahaan baru yang diberi nama PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT) di Kediri, Jawa Timur, pada tanggal 12 Februari 2024.
Bukan perusahaan kretek, anak usaha GGRM ini justru bergerak dalam sektor Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yang akan mendukung proyek jalan tol Kediri-Tulungagung.
Namun, pendirian SSAT tidak akan berdampak signifikan terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Gudang Garam.
Modal dan Kepemilikan SSAT
Berdasarkan informasi resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Gudang Garam bersama PT Suryaduta Investama, memegang saham Gudang Garam sebanyak 1.333.146.800 saham (69,29%).
Dari situ juga, telah membentuk SSAT melalui Akta Pendirian PT Surya Sapta Agung Tol Nomor 2, dibuat di hadapan Danny Rachman Hakim, S.H., M.Kn, seorang notaris di Kediri.
SSAT juga telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, berdasarkan Keputusan No. AHU-0011836.AH.01.01.TAHUN 2024 tanggal 12 Februari 2024.
Struktur modal dan kepemilikan saham SSAT adalah sebagai berikut:
- Modal dasar sebesar Rp 3.500.000.000.000 yang terbagi dalam 3.500.000 saham dengan nilai nominal per saham sebesar Rp1.000.000.
- Modal yang telah ditempatkan dan disetor mencapai Rp 2.000.000.000.000, terdiri dari 2.000.000 saham.
- Gudang Garam memiliki 1.999.999 saham (99,9%) pada SSAT, setara dengan Rp1.999.999.000.000, sementara Suryaduta Investama memiliki 1 saham, setara dengan Rp1.000.000.
Kegiatan Usaha SSAT
SSAT bergerak dalam sektor BUJT, yang mencakup aktivitas jalan tol, konstruksi bangunan sipil jalan, serta kegiatan penunjang pembangunan, peningkatan, pemeliharaan konstruksi pagar/tembok penahan jalan.
SSAT akan terlibat dalam konstruksi bangunan sipil seperti:
- Jembatan
- Jalan layang
- Flyover
- Underpass
- Termasuk kegiatan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap, dan perlengkapan jembatan dan jalan layang.
- Kegiatan usaha SSAT bertujuan untuk mendukung proyek jalan tol Kediri-Tulungagung, yang merupakan salah satu proyek strategis nasional di Jawa Timur.
Proyek ini memiliki panjang sekitar 37,5 kilometer, dengan nilai investasi sekitar Rp5,5 triliun.
Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas antara dua kota tersebut, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut.
Harapan Gudang Garam
Pendirian SSAT merupakan salah satu upaya Gudang Garam untuk melakukan diversifikasi bisnis, selain bisnis rokok utamanya.
Gudang Garam ingin mengembangkan bisnis infrastruktur, yang memiliki prospek yang menjanjikan di masa depan.
Gudang Garam juga ingin berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur.
Direktur Utama Gudang Garam, Heru Budiman, mengatakan bahwa Gudang Garam memiliki visi dan misi yang jelas untuk mengembangkan bisnis infrastruktur.
Gudang Garam juga memiliki sumber daya manusia, modal, dan jaringan yang cukup untuk menjalankan bisnis ini. Gudang Garam berharap bahwa SSAT dapat menjadi salah satu BUJT yang sukses dan bermanfaat bagi masyarakat.
GGRM sendiri juga bukan perusahaan baru, bahkan sudah melantai di BEI sejak Agustus 1990. Kira-kira Kawan Visto akan pilih saham GGRM untuk investasi nggak nih?
Tidak hanya GGRM, yuk beli saham-saham incaran kamu melalui aplikasi InvestasiKu, dan dapatkan MPC Point!
Namun, disclaimer ya Kawan! Ini bukanlah ajakan untuk membeli, karena apapun pilihannya jangan lupa untuk lakukan analisis mendalam, dan keputusan tetap ada di Kawan Visto masing-masing!
Baca juga: Profil Rachman Halim Ex Bos Gudang Garam