BISNIS
 

Sejarah Sritex Sampai Listing di Bursa, Kini Hampir Bangkrut!

by Estrin Vanadianti Lestari - 03 Apr 2024 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

PT Sri Rejeki Isman Tbk atau biasa disebut Sritex adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil, dan sudah berdiri lebih dari 50 tahun. Tapi, karena masalah utang, perusahaan ini nyaris bangkrut, padahal Sritex sudah pernah mencapai kejayaannya sebagai pusat tekstil di Jawa.

Kok bisa perusahaan sebesar Sritex punya utang yang menumpuk, dan membuatnya hampir bangkrut? Yuk, intip bagaimana sejarah perjalanan perusahaan Sritex sampai akhirnya punya utang, berikut ini!

 

Sejarah PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)

Sebelum menjadi perusahaan besar, Sritex hanyalah toko kain biasa. Pendirinya sendiri adalah campuran Tionghoa, yakni Haji Muhammad Lukminto (H.M Lukminto), dengan nama Tionghoa yaitu Le Djie Shin.

Pria yang lahir pada 1 Juni 1946 ini, memulai bisnis tekstil sejak menginjak usia 20 tahun, atau sekitar tahun 1966 di Solo, Jawa Tengah. Kenapa di Solo? Karena, Solo menjadi pusat tekstil di Jawa, sejak masa kolonial.

Di Solo, bisnis tekstilnya pun tumbuh sangat pesat. Sampai akhirnya, ia berani untuk menyewa sebuah tempat berupa kios, dan diberi nama UD Sri Redjeki. Masih di Solo, Lukminto juga mendirikan pabrik cetak kain pertama.

Pabrik cetak kain putih dan berwarna ini, akhirnya menjadi besar, dan berubah menjadi PT Sri Rejeki Isman atau Sritex. Dengan kepiawaian Lukminto, perusahaan tekstil ini, mampu bertahan hingga tahun 1980-an.

Selain menjadi raja industri kain di Indonesia, Lukminto sendiri juga dekat dengan keluarga Cendana atau Presiden Indonesia ke-2, yakni Soeharto. Nah, dari kedekatannya itu, membuat Sritex menjadi lebih mudah berkembang, karena di bawah perlindungan keluarga Cendana.

Selain dekat dengan keluarga Cendana, ia juga dekat dengan pemerintah hingga pemegang pasar. Sebut saja seperti dekat dengan Harmoko, selaku Menteri Penerangan dan Ketua Umum Golkar pada era Orde Baru, sekaligus sebagai sahabat kecilnya.

Lalu, Lukminto juga sering mendapatkan proyek besar, seperti pemegang tender proyek pengadaan seragam, di mana sponsornya adalah pemerintah.

 

Saham Sritex (SRIL) Terancam Delisting dari Bursa

Diketahui saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dihentikan sejak 18 Mei 2022, dan berpotensi delisting pada Mei 2023. Karena, jika melihat dari ketentuan bursa, delisting saham bisa dilakukan terhadap saham perusahaan, yang tercatat akibat suspensi sekurang-kurangnya 24 bulan terakhir.

Nah, SRIL sendiri sudah melebihi dari ketentuan suspensi yakni lebih dari 24 bulan.

 

Sritex Punya Banyak Utang dan Hampir Bangkrut

Dengan produk yang berkualitas dan sangat berjaya pada masanya, tidak disangka Sritex bisa berada di kondisi yang hampir bangkrut, dengan saham yang hampir delisting. Bagaimana dengan kondisi keuangan Sritex?

Dilansir dari cnbcindonesia, pada semester I 2023, jumlah liabilitas Sritex lebih besar dari aset. Sehingga, Sritex menanggung defisit modal atau ekuitas negatif, dan tidak bisa membayar atau menutup hutang yang sudah jatuh tempo, meski menjual seluruh aset sekalipun.

Berikut rinciannya:

  • Jumlah liabilitas SRIL: US$1,57 miliar (Rp23,8 triliun)
  • Jumlah aset SRIL: US$707,43 juta (Rp10,75 triliun)
  • Defisit modal: US$707,46 juta (Rp10,7 triliun)
  • Utang bank dan obligasi SI2023: US$1,3 miliar (Rp19,82 triliun)

 

Baca juga: 4 Perusahaan Raksasa yang Bangkrut di Indonesia!

 

Sritex Ubah Jajaran Dewan Komisaris & Direksi

Pasca meninggalnya Komisaris Utama, yakni Susyana Lukminto, PT Sri Rejeki Isman Tbk dan banyaknya posisi kosong, akhirnya Sritex mengumumkan pemberhentian seluruh jajaran dewan komisaris dan direksi.

Langkah ini dilakukan dari kesepakatan homologasi atas restrukturisasi, yang diputuskan pengadilan tanggal 25 Januari 2022 lalu. Pada Maret 2023 kemarin, keputusan diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), yang dihadiri 13.212.355.802 pemegang saham, dan 97,99% dari mereka setuju.

Ada banyak nama-nama yang ikut dicopot, dan digantikan dengan kepengurusan yang baru. Untuk manajemen, masih mempertahankan nama-nama lama meski harus pindah jabatan. Berikut daftar jajaran komisaris dan direksi terbaru PT Sri Rejeki Isman Tbk:

 

Dewan Komisaris:

  • Komisaris Utama: Iwan Setiawan Lukminto
  • Komisaris: Megawati
  • Komisaris Independen: Liem Konstantinus

 

Direksi:

  • Direktur Utama: Iwan Kurniawan Lukminto
  • Direktur Operasional: Mira Christina Setiady
  • Direktur Keuangan: Welly Salam
  • Direktur Umum: Supartodi
  • Direktur Independen: Regina Lestari Busono
  • Direktur Bisnis Benang: Karunakaran Ramamoorthy
  • Direktur Bisnis Kain: Sandeep Kr Gautam
  • Direktur Bisnis Pakaian Jadi: Theo Khek Thuan

 

Kira-kira, dari total liabilitas tersebut yang didominasi oleh utang-utang bank dan obligasi, bisakah Sritex bertahan? Jika dilihat dari kondisinya, bukan tidak mungkin, kejayaan Sritex bakal tinggal nama.

Nah, buat kamu yang masih bertahan sebagai pemegang saham di SRIL, mungkin bisa mengkondisikan saham-saham milikmu, meski nantinya akan dikembalikan jika SRIL resmi delisting.

 

Saham Sub Sektor Tekstil Selain SRIL

Tapi tenang, karena kamu bisa beralih ke saham-saham di sub sektor tekstil dan garmen  lainnya, seperti:

  • Polychem Indonesia Tbk (ADMG)
  • Ever Shine Tbk (ESTI)
  • Stra Petrochem Tbk (STAR)
  • Tifico Fiber Indonesia Tbk (TFCO)
  • Trisula International Tbk (TRIS)
  • Argo Pantes Tbk (ARGO)
  • Trisula Textile Industries Tbk (BELL)
  • Panasia Indo Resources Tbk (HDTX)
  • Asia Pacific Investama Tbk (MYTX)
  • Pan Brothers Tbk (PBRX)
  • Golden Flower Tbk (POLU)
  • Century Textile Industry Tbk (CNTB)
  • Eratex Djaya Tbk (ERTX)
  • Uni-Charm Indonesia Tbk (UCIT)
  • Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT)
  • Mega Perintis Tbk (ZONE)
  • Asia Pacific Fibers Tbk (POLY)
  • Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM)

 

Belinya dimana? Di aplikasi InvestasiKu pastinya! Apalagi, kini InvestasiKu telah bekerja sama dengan CNBC agar para pembaca bisa  ‘langsung’ investasi di fitur My Investment!

Yuk, segera download, buat akun, buka rekening, top up saldo, dan beli saham favoritmu di aplikasi InvestasiKu atau CNBC Indonesia.

 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

© 2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK KOMINFO