SAHAM
 

Menghitung Break Even Point (BEP) untuk Investasi Saham

by FIRMAN MARIHOT, CFP - 04 Oct 2024 - Reviewed by Rifdah Fatin H.

 

Berinvestasi saham terkadang terlihat rumit, tetapi ketika kamu  memahami Price Earning Ratio (PER) dengan baik, segalanya menjadi jauh lebih mudah.

Investor umumnya saat berinvestasi pasti selalu bertanya "kapan balik modal”. Dalam berinvestasi saham, hal ini dapat kamu ketahui melalui Break Even Point (BEP).

Dalam pendekatan ini, kita akan fokus pada BEP melalui lensa PER (Price Earning Ratio), sebuah alat yang sangat ampuh untuk menilai seberapa layak suatu saham diinvestasikan.

 

Mengenal PER: Pintu Masuk Menuju Investasi yang Lebih Tenang

Price Earning Ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham suatu perusahaan dengan laba bersih per saham (EPS).

PER memberikan gambaran tentang seberapa besar nilai yang diberikan pasar terhadap keuntungan yang dihasilkan perusahaan tersebut.

Jadi, semakin kecil PER maka semakin murah harga saham dibandingkan dengan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan.

 

Rumus PER:

 

Ketika kamu paham tentang PER, kamu punya kontrol lebih besar atas keputusan investasi.

Kenapa? Karena kamu bisa melihat kapan saham tersebut benar-benar memberikan nilai, bukan hanya sekadar harga tinggi di pasar yang penuh spekulasi.

 

BEP dan PER: Bagaimana Hubungannya?

Ketika kamu berinvestasi, BEP adalah titik penting di mana modal kamu sepenuhnya kembali.

Dengan pendekatan PER, kamu bisa mengetahui kapan BEP ini akan tercapai, tetapi dengan sudut pandang berbeda—yaitu dari laba perusahaan.

BEP dengan PER tidak hanya mengandalkan kenaikan harga saham, tapi juga bagaimana perusahaan mampu menghasilkan laba.

Bayangkan, kamu membeli saham sebuah perusahaan yang memiliki PER rendah tetapi EPS yang terus tumbuh, maka apa yang terjadi? Investasimu tidak hanya aman, tapi juga punya potensi menghasilkan lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.

 

Rumus BEP dengan PER:

 

Pendekatan ini lebih stabil, karena kamu menghitung BEP berdasarkan performa nyata perusahaan, bukan hanya ekspektasi pasar.

 

Contoh Sederhana: PER, EPS, dan BEP

Misalkan kamu membeli saham di harga Rp10.000 per lembar, dengan EPS perusahaan sebesar Rp1.000. Maka:

Artinya, dalam waktu 10 tahun, dengan EPS yang stabil, laba perusahaan dapat mengembalikan modal yang kamu keluarkan.

Nah, bayangkan jika EPS terus naik setiap tahun sementara harga saham relatif stabil atau bahkan sedikit turun.

Ini adalah situasi yang sangat menarik! PER akan turun.

Artinya harga saham menjadi semakin murah dibandingkan dengan keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Inilah saat yang tepat untuk mempertimbangkan saham tersebut.

 

Kenapa PER Turun dan EPS Naik Menjadi Kunci Investasi?

Ketika PER turun, grafik EPS perusahaan justru terus naik.

Artinya harga saham tersebut semakin murah dibandingkan keuntungan yang dihasilkan. Ini seringkali menjadi pertanda bahwa saham tersebut berada dalam posisi undervalued, atau dengan kata lain saham itu layak dibeli.

Mengapa ini penting?

Karena saat PER rendah, kamu sebagai investor berpeluang mendapatkan keuntungan lebih besar dengan risiko yang lebih rendah.

Ini adalah sinyal emas! Dengan EPS yang meningkat, laba perusahaan akan terus mengalir, dan modalmu akan kembali lebih cepat.

Misalkan PER saham turun dari 10 menjadi 8, sementara EPS perusahaan naik dari Rp1.000 menjadi Rp1.200.

Ini berarti perusahaan menghasilkan lebih banyak laba, namun harga saham tidak naik signifikan, sehingga investasi tersebut menjadi jauh lebih menarik.

 

Dengan Pendekatan PER, Investasi Saham Menjadi Lebih Mudah

Pendekatan PER benar-benar memberikan jalan yang lebih mudah untuk berinvestasi. Kamu tidak perlu terjebak dalam spekulasi jangka pendek atau perasaan takut ketinggalan tren.

Dengan memahami PER, kamu bisa dengan tenang menganalisis saham yang layak diinvestasikan, terutama ketika PER rendah dan EPS naik.

Ini adalah cara paling sederhana untuk melihat potensi investasi jangka panjang yang solid.

Kamu akan merasa lebih tenang dan percaya diri, karena investasi kamu didasarkan pada data nyata dan performa perusahaan, bukan hanya tren pasar yang sering kali penuh dengan ketidakpastian.

 

Kesimpulan

Dengan pemahaman yang baik tentang PER, berinvestasi saham menjadi jauh lebih mudah.

Kamu tidak hanya tergantung pada pergerakan harga saham yang fluktuatif, tetapi juga melihat bagaimana perusahaan menghasilkan laba.

Saat PER turun dan EPS naik, itulah momen terbaik untuk mempertimbangkan investasi lebih lanjut. 

Investasi saham bukan soal cepat kaya, tapi soal cerdas dalam memilih. Dengan memahami PER, kamu memiliki kendali penuh atas ke mana arah investasimu.

Kamu tak lagi merasa terguncang oleh naik turunnya pasar. Sebaliknya, kamu tenang, karena kamu tahu bahwa investasi yang kamu pilih didasarkan pada kinerja yang nyata—dan itulah kekuatan terbesar dalam berinvestasi.

Jika kamu ingin memahami lebih lanjut, silakan tonton video penjelasannya berikut ini!

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2024 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO