Didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, tak terasa organisasi ASEAN sudah berusia 55 tahun! Kamu sendiri mungkin sudah tahu daftar negara anggotanya, tapi bagaimana dengan mata uang negara ASEAN?
Sebelum membahas mata uang negara ASEAN, kita ulik sedikit yuk tentang ASEAN mulai dari sejarahnya, tujuan pendirian, sampai pendirinya.
Sejarah ASEAN
ASEAN sebenarnya adalah singkatan dari Association of Southeast Asian Nations. ASEAN ini juga merupakan sebuah organisasi ekonomi dan geopolitik, yang anggotanya terdiri dari negara-negara Asia Tenggara.
Adapun alasan organisasi ini berdiri adalah karena adanya konflik, yang sama-sama dirasakan oleh negara Asia Tenggara. Ada berbagai jenis macam konflik yang terjadi saat itu, mulai dari konflik militer hingga bilateral, yang sangat berdampak pada ekonomi negara.
Nah, untuk menciptakan situasi yang aman dan damai, tanpa perselisihan antar negara Asia Tenggara, maka terbentuklah organisasi ASEAN ini. Siapa yang bikin?
Siapa Pendiri ASEAN?
Awal mula dari berdirinya organisasi ASEAN ini adalah karena adanya pertemuan 5 menteri luar negeri perwakilan negara-negara Asia Tenggara. Jadi, hanya ada 5 negara perwakilan sekaligus sebagai pendiri ASEAN. Pada 8 Agustus 1967 itu juga, ASEAN disahkan dan termuat dalam Deklarasi Bangkok atau Deklarasi ASEAN.
5 Negara Pendiri ASEAN
Berikut ini adalah 5 negara pendiri organisasi ASEAN, beserta nama para menteri luar negeri masing-masing negara:
- Indonesia: Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia)
- Malaysia: Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia)
- Singapura: Sinnathamby Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura)
- Filipina: Narciso Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina)
- Thailand: Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand)
Dari situ bisa disimpulkan, bahwa tujuan pendirian ASEAN ini adalah untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang sejahtera, damai, aman, dan stabil. Jadi, siapa saja anggota ASEAN dan apa saja mata uang negara ASEAN?
Daftar Negara Anggota Organisasi ASEAN
- Indonesia: 8 Agustus 1967
- Malaysia: 8 Agustus 1967
- Singapura: 8 Agustus 1967
- Thailand: 8 Agustus 1967
- Filipina: 8 Agustus 1967
- Brunei Darussalam: 8 Januari 1984
- Vietnam: 28 Juli 1995
- Laos: 23 Juli 1997
- Myanmar: 23 Juli 1997
- Kamboja: 30 April 1999
Gimana? Sudah tahu kan daftar negara anggota ASEAN dan tanggal bergabungnya? Namun, meski masih di kawasan yang sama yakni Asia Tenggara, tapi mata uang setiap negara ASEAN ini berbeda-beda lho ya!
Berikut daftar mata uang negara ASEAN, beserta nilai tukarnya dalam Rupiah. Kali aja, kamu mau berkunjung ke negara-negara ASEAN!
Baca juga: 10 Mata Uang Tertinggi dan Terendah di Dunia
Daftar Mata Uang Negara ASEAN
Negara |
Mata Uang |
Nilai Tukar (1 Unit Mata Uang Negara ke IDR) |
Indonesia |
Rupiah (IDR) |
Rp1 |
Malaysia |
Ringgit (MYR) |
Rp3,342.92 |
Singapura |
Dolar Singapura (SGD) |
Rp10,826.29 |
Brunei Darussalam |
Brunei Dollar (BND) |
Rp10,825.16 |
Thailand |
Baht Thai (THB) |
Rp418.72 |
Myanmar |
Kyat (MMK) |
Rp8.08 |
Filipina |
Peso (PHP) |
Rp269.72 |
Vietnam |
Dong (VND) |
Rp0.64 |
Laos |
Kip (LAK) |
Rp0.98 |
Kamboja |
Riel (KHR) |
Rp3.65 |
-
Indonesia - Rupiah
Mungkin semua sudah tahu, mata uang negara Indonesia adalah Rupiah (IDR). Bagaimana dengan sejarahnya? Oke, jadi Rupiah sendiri baru diperkenalkan pada 2 November 1949, dan dibuat dalam bentuk kertas dengan denominasi 25 sen, 50 sen, 1 Rupiah, 5 Rupiah, dan 10 Rupiah. Sebelum merdeka, mata uang yang berlaku di Hindia Belanda adalah Gulden Belanda.
-
Malaysia - Ringgit
Bukan Ringgit, awalnya mata uang Malaysia adalah Dolar Malaysia (M$) pada tahun 1967. Namun pada 12 Juni 1967, barulah diperkenalkan mata uang baru yakni Ringgit Malaysia, di mana Ringgit diambil dari Bahasa Melayu yang artinya adalah "bulat" atau "lingkaran" (koin).
-
Singapura - Singapore Dollar
Singapura adalah negara kecil yang berdekatan dengan Malaysia dan juga Indonesia. Sehingga, sebelum Singapura merdeka, mata uang yang digunakan adalah mata uang Malaysia, yakni dolar Malaya dan Borneo. Nah, pada 12 Juni 1967 Singapura akhirnya memperkenalkan mata uangnya sendiri yakni dolar Singapura.
-
Brunei Darussalam
Sama seperti Singapura, sebelum menggunakan mata uang dolar Brunei, negara ini menggunakan mata uang dolar Malaya dan Borneo. Pada akhirnya di tahun 1967 Brunei memperkenalkan mata uang sendiri, dolar Brunei. Uniknya, dolar Brunei memiliki nilai tukar tetap terhadap dolar Singapura.
-
Thailand
Kalau kamu pernah ke Thailand, mungkin kamu sudah tahu bahwa mata uang Thailand adalah baht. Tapi, mata uang ini baru diperkenalkan pada 1897 dan sebelumnya Thailand menggunakan berbagai jenis mata uang, termasuk tical, fuang, salueng dan sik. Kata baht sendiri mengacu pada satuan berat perak dalam perdagangan.
-
Myanmar
Myanmar adalah negara yang baru merdeka pada 1948. Sebelum merdeka, negara ini masih menggunakan mata poundsterling Inggris. Pada tahun 1952, baru Myanmar memperkenalkan mata uangnya sendiri yaitu kyat.
Mata uang kyat saat ini terdiri dari kertas uang dengan denominasi yang berbeda, seperti 1 kyat, 5 kyats, 10 kyats, 20 kyats, 50 kyats, 100 kyats, 200 kyats, 500 kyats, 1,000 kyats, 5,000 kyats, dan 10,000 kyats.
-
Filipina
Peso adalah mata uang negara Filipina, tapi tidak sebelum Filipina dijajah Spanyol pada abad ke-16, di mana real Spanyol adalah mata uang yang berlaku di negara tersebut. Nah, pada tahun 1852, Spanyol mendirikan Casa de Moneda de Manila, dan mulai menerbitkan mata uang khusus untuk Filipina.
-
Vietnam
Mata uang negara Vietnam adalah đồng, namun sebelum tahun 1945 negara ini menggunakan beberapa mata uang yang berbeda. Mulai dari piastre Indochina Prancis, đồng Indochina Prancis, dan mata yang China. Terlebih saat itu, negara ini dibagi menjadi dua wilayah yakni Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Lalu pada tahun 1954, masing-masing dari wilayah memperkenalkan mata uang đồng.
-
Laos
Sebelum tahun 1952, negara Laos menggunakan mata uang piastre Indochina Prancis seperti Vietnam. Lalu pada 16 Oktober 1952, pemerintah Laos memperkenalkan mata uang baru untuk negara Laos, yakni kip.
-
Kamboja
Mata uang Kamboja yang saat ini dikenal adalah riel. Namun, sebelum tahun 1953 Kamboja masih menggunakan mata uang piastre Indochina Prancis, karena pada saat ini Kamboja masih menjadi bagian dari Indochina Prancis. Nah, pada tanggal 1 April 1955, pemerintah Kamboja akhirnya memperkenalkan mata uang baru yang disebut riel.