Omong-omong soal liburan ke luar negeri terutama Jepang, pasti ada banyak hal yang harus diperhatikan, apalagi untuk pemula.
Mengingat budaya masyarakat lokal Jepang itu berbeda dengan masyarakat Indonesia, maka tentu saja kamu tidak boleh menyepelekan kebiasaan yang ada.
Misalnya, budaya masyarakat Jepang itu tidak berisik dan selalu menaati aturan yang ada.
Alhasil, mereka memiliki etika tidak tertulis berupa tidak makan atau minum di dalam kereta.
Lantas, apa saja tips liburan ke Jepang yang harus diperhatikan oleh pemula supaya tidak canggung selama di sana? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
11 Tips Liburan ke Jepang yang Harus Diperhatikan Pemula
Di mata dunia, masyarakat lokal Jepang dikenal atas kesopanan dan rasa hormatnya terhadap leluhur.
Maka dari itu, kamu sebagai turis tidak boleh seenaknya sendiri dengan melanggar aturan tidak tertulis yang telah bertahun-tahun ada di sana.
Jangan Datang Terlambat
Orang Jepang telah dikenal sebagai sosok yang selalu tepat waktu dalam semua aspek kehidupan.
Ketika hendak janjian ke teman, rekan kerja, atau anggota keluarga pun mereka tidak akan datang terlambat.
Di Jepang, terdapat surat keterangan atas keterlambatan kereta alias densha chien shoumeisho diberikan khusus kepada penumpang bus atau kereta.
Jadi, jika kereta atau bus terlambat, maka para penumpang dapat menunjukkan surat keterangan tersebut.
Maka dari itu, saat liburan ke Jepang kamu tidak boleh datang terlambat baik ketika janjian dengan teman maupun saat naik transportasi umum.
Jangan Naik Transportasi Publik Bersama Anak-Anak Saat Rush Hour
Di Jepang, kereta bawah tanah menjadi transportasi publik paling favorit khususnya bagi para pekerja kantoran.
Selama rush hour baik ketika berangkat maupun pulang kerja, kereta akan penuh dan sesak.
Tak jarang, staf kereta akan mendorong para penumpang supaya tetap muat dan masuk ke gerbong.
Atas kondisi ini, tidak disarankan bagi kamu untuk mengajak anak kecil naik kereta bawah tanah saat rush hour.
Rush hour ini dari sekitar jam 8-9 pagi dan 5-6 sore selama hari kerja.
Sebenarnya, ini bukanlah tentang etika tetapi demi keselamatan anak-anak.
Wajib Melepas Sepatu Sebelum Memasuki Ruangan
Di negara-negara Asia tak terkecuali Jepang maupun Thailand, pasti memiliki aturan tak tertulis ini.
Yap, melepas sepatu sebelum memasuki ruangan khususnya di rumah atau restoran.
Ketika kamu diundang ke rumah seorang warga lokal Jepang, ada baiknya untuk melepas alas kaki terlebih dahulu.
Pun jika diajak makan di restoran atau hotel, kamu tidak boleh menginjak tikar tatami sambil mengenakan sepatu.
Lagipula, di setiap ruangan rumah, hotel, maupun restoran pasti terdapat rak khusus sepatu dan sandal.
Jangan Mengoper Makanan Menggunakan Sumpit
Saat makan besar bersama orang Jepang, kamu tidak boleh mengoper makanan dari piring satu ke piring lainnya menggunakan sumpit.
Hal itu dianggap tidak sopan karena hampir mirip dengan ritual pemakaman setelah upacara kremasi.
Jika kamu liburan ke Jepang terutama di Tokyo, tidak boleh menancapkan sumpit tegak lurus di makanan.
Kemas Pakaian Sesuai Dengan Iklim
Jika kamu liburan Ke Kyoto, kamu harus mengemas pakaian sesuai iklim di sana.
Selama musim panas pada bulan Juli-Agustus, cuaca akan hangat dan suhu mencapai 30°C. Alhasil, kamu pasti akan berkeringat jika memakai sweater atau syal.
Sementara saat musim salju pada Desember-Januari, bisa akan terasa sangat dingin.
Pastikan kamu memakai mantel musim dingin dan sepatu bot.
Jangan berisik di Dalam Kereta
Saat naik kereta api bawah tanah, usahakan untuk tetap tenang dan tidak boleh berisik.
Nyalakan mode senyap pada smartphone milikmu dan hindari panggilan telepon berdurasi lama. Hal tersebut karena dapat mengganggu penumpang lain.
Selain tidak boleh berisik, kamu juga tidak bisa makan atau minum secara sembarangan di kereta.
Membuang sampah juga harus di tempat yang sudah disediakan.
Usahakan Belajar Bahasa Lokal
Sama halnya ketika kamu liburan ke Thailand, usahakan untuk belajar bahasa Jepang dasar.
Jadi, kamu dapat berinteraksi dengan warga lokal walaupun hanya sekadar bertanya jalan atau transaksi jual-beli.
Jika kamu ingin berinteraksi dengan Bahasa Inggris selama liburan di Kyoto, datang saja ke sekitar Kawaramachi atau Sanjo-dori.
Di sana, ada banyak penduduk lokal yang bisa bahasa Inggris.
Jangan Berdiri di Sisi Kiri Eskalator
Sebenarnya ini juga merupakan aturan tidak tertulis, tetapi tetap berbeda di beberapa daerah.
Di Kyoto, sisi kiri pada eskalator dikhususkan untuk orang-orang yang tengah terburu-buru.
Sementara di wilayah Tokyo dan Yokohama, justru sisi sebaliknya.
Bawa Perangkat Wi-Fi Pocket Kemanapun
Jika kamu liburan ke Nagasaki, selalu bawa perangkat Wi-Fi pocket yang mudah dibawa kemana-mana.
Hal tersebut karena di wilayah tersebut akses internet tidak semudah di Tokyo.
Adapun jika ingin menggunakan taksi atau mobil online, kamu dapat memesannya melalui aplikasi Uber.
SIM Internasional Tidak Berlaku
Jika liburan ke Jepang, maka SIM Internasional tidak bisa digunakan di negara ini.
Jadi, kamu tidak bisa mengemudikan mobil sendiri begitu saja.
Adapun jika ingin mengemudikan mobil sendiri selama di Jepang, harus memperoleh izin mengemudi di Inggris.
Sudah Siap Melancong ke Jepang?
Itulah beberapa tips liburan ke Jepang khusus pemula dengan mempertimbangkan segala budaya dan kebiasaan masyarakat di sana.
Menjejakan kaki di Jepang tentu saja akan menjadi pengalaman tak terkira. Nah, kamu bisa mewujudkan pengalaman tersebut dengan mengikuti program HealingVest, kolaborasi antara kesempatan healing dengan investasi khususnya reksadana.
Tanpa basa-basi, ayo segera pilih tujuan healing-mu di sini.