Jika Indonesia punya Manado yang menyediakan wisata kuliner ekstrem, maka Thailand punya Bangla Road di Phuket dan Khao San Road di Bangkok yang ramai kedai serangga goreng.
Sebenarnya, di kota-kota Indonesia pun populer juga dengan serangga goreng. Namun ketika kamu liburan ke Thailand, kamu harus mencoba juga berbagai makanan ekstrem berikut ini!
Dimana Bisa Mendapatkan Makanan Ekstrem Thailand?
Sebenarnya, ada banyak kedai yang menyediakan beragam makanan ekstrem Thailand di sepanjang Bangla Road Phuket.
Namun salah satu yang terkenal adalah kedai Khun Beum di sekitar Taman Saphan Hin, tepatnya di selatan Phuket.
Lokasinya berada di 55/108 Chaofa Road, Wichit, Muang, Phuket 83000.
Di kedai ini, ada berbagai pilihan kuliner ekstrem seperti jangkrik dan belalang yang ditangkap di alam liar. Namun pada ulat sutra goreng, biasanya dibesarkan di peternakan khusus.
Setelah serangga-serangga ini digoreng di minyak panas, penjual akan menyendoknya dengan sendok besar.
Harga 1 sendok yang mana berisikan 5-10 serangga, biasanya seharga 25 baht (Rp12.000).
9+ Makanan Ekstrem di Thailand, Berani Coba?
1. Takatan (Belalang Goreng)
Jika berbicara tentang kuliner ekstrem, maka Thailand adalah salah satu tempat yang memiliki beragam makanan tersebut. Salah satunya takatan alias belalang goreng.
Belalang dalam kuliner ini digoreng dengan kecap sehingga akan crispy dan rasanya asin. Bagi pemula, mungkin lidah akan terasa aneh khususnya ketika harus mencabut kaki belalang dengan menggunakan gigi.
2. Kai Mod Daeng (Telur Semut Merah)
Selanjutnya ada Kai Mod Daeng alias telur semut merah. Jadi, telur-telur dari semut merah akan disajikan dengan bumbu khusus sehingga akan terlihat seperti nasi.
Teksturnya lembut, kenyal, dan terasa asam. Kamu bisa menemukan kuliner yang satu ini di restoran lokal sekitar Phuket.
3. Nhon Mhai (Ulat Sutra)
Kuliner ekstrem Thailand selanjutnya ada nhon mhai alias ulat sutra.
Di negara ini, memang kuliner berbahan dasar ulat sutra sering dijadikan sebagai camilan. Tak jarang, para turis menganggapnya sebagai belatung karena bentuknya hampir mirip.
Ulat sutra ini akan digoreng dengan daun jeruk purut supaya tidak amis dan beraroma jeruk. Bagi pemula, mungkin akan terasa aneh di lidah sebab ada rasa lengket yang tersisa.
4. Mod Daeng (Semut Merah)
Kamu tahu semut merah yang sering menggigit manusia sebagai bentuk pertahanan diri mereka?
Nah, hewan mini tersebut ternyata dapat digoreng dan bahkan dimakan dengan nasi. Setelah digoreng, semut merah akan memiliki tekstur lembut dan sedikit kenyal.
Biasanya, warga lokal Thailand atau turis akan mencicipi hidangan ini dengan kecap.
5. Tua Duang (Ulat Sagu)
Ulat sagu yang gendut-gendut itu jika digoreng justru akan terasa enak. Di Thailand, ulat sagu panggang justru sulit ditemukan karena memang jarang ditemukan.
Namun di jalanan Phuket, mungkin akan ada sebagian kecil gerobak maupun kedai yang menawarkan tua duang alias ulat sagu ini. Rasanya yang seperti daging asap membuat kuliner ekstrem ini banyak diburu.
Jika ingin sensasi lain, kamu dapat mencobanya secara mentah.
6. Jing Reed (Jangkrik)
Jika di Gunung Kidul Yogyakarta ada jangkrik goreng, maka Thailand juga punya demikian namanya Jing Reed.
Sekilas mirip dengan belalang goreng, tetapi rasanya berbeda. Jangkrik goreng cenderung lebih terasa karena ukurannya yang gemuk daripada belalang.
Sensasi pahit akan kamu rasakan ketika menggigit bagian tengah jangkrik.
7. Jing Reed Khai (Jangkrik Kecil)
Jika kamu terlalu risih lidahnya untuk mencicipi jangkrik goreng ukuran standar, maka coba saja jing reed khai alias jangkrik kecil yang sama-sama digoreng.
Pada bagian tengah jangkrik ini cenderung lembut dan rasanya lebih ringan. Biasanya, orang-orang akan menggorengnya dengan daun kaffir sehingga aroma akan tetap harum.
Cocok untuk kamu yang baru pertama kali mencoba kuliner ekstrem Thailand.
8. Rod Duan (Ulat Bambu)
Tidak banyak objek wisata yang menyediakan ulat bambu goreng. Nah, kamu bisa menemukan kuliner ekstrem ini di berbagai tempat di Phuket, yang biasanya dijual di gerobak.
Sama halnya seperti ulat sutra, tetapi ulat bambu ini lebih renyah karena ukurannya yang lebih kecil. Awal mencicipi, pasti akan terasa asin.
9. Mang Pawng (Kalajengking)
Hewan beracun yang selalu dihindari manusia ini juga bisa dijadikan sebagai kuliner ekstrem.
Di Phuket, kamu akan mudah menemukan kedai yang menjual kalajengking goreng dengan ditusuk bambu.
Rasanya renyah bagian luar dan kenyal bagian dalam. Terkadang, ada pula rasa yang sedikit pahit.
Tenang saja, racun pada bagian ekor sudah dihilangkan jadi aman untuk memakannya.
10. Mang Da Na (Serangga Air)
Berbeda dengan jangkrik dan belalang, serangga air ini memiliki ukuran yang lebih besar dan sulit dimakan. Pasalnya, kamu harus mencabut kepalanya terlebih dahulu untuk menikmati dagingnya.
Itulah yang membuat banyak wisatawan enggan mencicipi kuliner ekstrem Thailand ini karena agak sulit dimakan.
Padahal, rasanya cukup enak dan benar-benar seperti daging!
Siap Mencicipi Berbagai Serangga Goreng?
Itulah informasi tentang apa saja makanan ekstrem di Thailand yang bisa kamu cicipi. Dari segi minyak, kecap, dan bumbu tambahan lainnya tentu saja berbeda dengan serangga goreng di Indonesia.
Itulah mengapa, kamu wajib mencicipi sensasi serangga goreng di Thailand ini supaya lebih afdol liburannya.
Menjejakan kaki di Thailand tentu saja akan menjadi pengalaman tak terkira. Nah, kamu bisa mewujudkan pengalaman tersebut dengan mengikuti program HealingVest, kolaborasi antara kesempatan healing dengan investasi khususnya reksadana.
Tanpa basa-basi, ayo segera pilih tujuan healing-mu di sini.
Sumber: id.hotels.com