Kata “pasar” mengacu pada lokasi tempat pelaksanaan transaksi jual beli dan tawar-menawar. Meskipun sama-sama pasar, eksistensi pasar tradisional dan pasar modern tentu saja beda.
Perbedaan yang mencolok antara keduanya adalah lokasi, kualitas pelayanannya, dan harga barangnya. Lantas, bagaimana pengertian dan contoh dari pasar tradisional maupun pasar modern ini?
Pengertian Pasar Tradisional
Pasar tradisional selalu diidentikkan dengan tempat yang kumuh, jorok, becek, dan orang-orangnya akan berdesak-desakan. Ditambah lagi fakta bahwa penjual di pasar tradisional sering berteriak-teriak bahkan memanipulasi harga.
Sejatinya, pasar tradisional adalah sebuah tempat untuk transaksi jual beli antara penjual dan pembeli secara langsung. Berhubung interaksi antara penjual dan pembeli secara langsung, maka kedua pihak dapat saling melakukan kegiatan tawar-menawar.
Dari segi harga barang, di pasar tradisional justru sifatnya tidak pasti sehingga akan muncul aksi tawar-menawar. Lalu dari segi kondisi tempat, biasanya pedagang tidak hanya akan menjual 1 jenis produk saja tetapi bermacam-macam.
Misalnya, pedagang yang menggelar lapak berisikan sayuran, buah-buahan, dan daging ayam. Alhasil, kondisi secara keseluruhan pasar akan kumuh dan becek.
Meskipun demikian, keberadaan pasar tradisional masih sangat diminati oleh masyarakat karena harga jualnya yang murah. Selain itu, pembeli juga dapat memilih sendiri barang dengan kualitas terbaik.
Di Indonesia, pasar tradisional pasti akan selalu mudah ditemukan di setiap domisili. Contoh pasar tradisional yang terkenal adalah Pasar Johar (Semarang), Pasar Gede (Solo), Pasar Projo (Ambarawa), dan lainnya.
Ciri-Ciri Pasar Tradisional
Keberadaan pasar tradisional diatur oleh Permen No.20 Tahun 2012, dengan ciri-ciri berupa:
- Dibangun dan dikelola oleh pemerintah daerah maupun swasta.
- Pembeli dan penjual dapat berinteraksi langsung, sehingga akan menghasilkan kegiatan tawar-menawar.
- Sebagian besar barang dan jasanya berbahan lokal.
- Ada banyak jenis usaha di satu lokasi pasar yang sama.
Baca juga: Daftar Lengkap Pasar Tradisional di Yogyakarta
Pengertian Pasar Modern
Sementara itu, pasar modern adalah tempat terjadinya transaksi jual beli tetapi antara penjual dan pembelinya tidak ada interaksi langsung. Umumnya, pasar modern itu konsepnya self-service.
Artinya, pembeli mengambil sendiri barang-barang yang dibutuhkan dengan harga yang sudah pasti, tanpa ada kegiatan tawar-menawar.
Barang-barang yang dijual di pasar modern juga beragam. Mulai dari pakaian, sayuran, buah-buahan, makanan instan, sepatu, dan lainnya. Hanya saja, kualitas barangnya lebih tinggi dan harganya juga cukup mahal.
Dari segi kualitas, memang pasar modern lebih memiliki persediaan gudang yang terjamin mutunya. Lalu, dari segi pelayanan juga lebih diminati sebab tempatnya tidak sempit sehingga para pembeli tidak berdesak-desakan.
Biasanya, di pasar modern terdapat kasir dan pramuniaga yang akan membantu pembeli apabila kebingungan dengan harga atau varian barang. Di Indonesia, eksistensi pasar modern sudah ada sejak tahun 1970-an dan kemudian mulai menyebar di kota-kota besar.
Contoh pasar modern yang ada di sekitar kita:
- SuperIndo
- Hero
- Indomaret
- Alfamart
- Giant
- Luwes
- Transmart
- Lottemart
- Laris
Ciri-Ciri Pasar Modern
Melihat dari contoh pasar modern yang ada di sekitar kita, kamu pasti akan langsung menemukan ciri-cirinya, yakni:
- Memiliki tata ruang yang lebih teratur, rapi, dan nyaman.
- Barang-barang yang dijual lebih lengkap dengan kualitas tinggi.
- Berkonsep self service, alias pembeli bebas memilih barang dan membayarnya ke kasir sesuai dengan harga yang telah tercantum.
- Terdapat kasir, sales, petugas kebersihan, petugas keamanan, dan bahkan customer service.
Awalnya, kehadiran pasar modern tidak mengancam keberadaan pasar tradisional. Mengingat para pembeli di pasar modern kebanyakan adalah mereka dari kalangan menengah-atas.
Namun seiring berjalannya waktu, ternyata keberadaan pasar modern dianggap sebagai bukti kesenjangan ekonomi. Masyarakat merasa lebih efisien berbelanja di pasar modern, sehingga pendapatan para pedagang di pasar tradisional pun menurun.
Ditambah lagi, adanya pasar modern ternyata justru menciptakan peluang kerja bagi masyarakat. Mulai dari profesi kasir, petugas kebersihan, hingga customer service.
Baik pasar tradisional maupun pasar modern memiliki keunikannya masing-masing dan tetap menjadi bagian penting dari kehidupan kita. Namun, di tengah pesatnya perkembangan ekonomi, penting juga untuk memikirkan masa depan keuangan kamu.
Mulailah berinvestasi di aplikasi InvestasiKu untuk mencapai tujuan keuanganmu. Dengan InvestasiKu, kamu bisa berinvestasi saham dan reksadana dengan mudah dan aman.
Yuk, download aplikasinya sekarang dan mulai rencanakan masa depan finansialmu dengan lebih baik!